[caption id="attachment_334005" align="aligncenter" width="640" caption="1. Aku - @ajuskoto"][/caption]
[caption id="attachment_334008" align="aligncenter" width="640" caption="2. Eh... aku lagiii... - @ajuskoto"]
Di akun Faebook saya gi heboh tantang menantang (challenge) mengunggah foto-foto hitam putih. Minimal mengunggah satu foto per hari selama lima hari, kemudian menantang teman-temannya yang lain tuk ikutan, demikian seterusnya.
Gak tau persis sih siapa yang memulai tantangan fun ini, mungkin sob kompasianer Granito Ibrahim.
Tantangan ini memang sangat mengasyikkan. Bukan perkara menunjukkan siapa yang paling hebat, tapi mencoba menyosialisasikan jenis fotografi yang bisa dikatakan tidak umum ini.
Okeh...
Hitam dan putih, di antaranya ada kelabu. Apa sih hebatnya atau cantiknya FHP?
Hhhmmm... Pertanyaan yang rada-rada sulit dijawab, apalagi untuk kalangan umum, karena hal ini sifatnya sangat subjektif, bergantung kepada selera visual masing-masing.
Namun, akan agak lain ceritanya bagi para peminat FHP ini, di mana jumlah peminatnya relatif sangat sedikit. Bisa dikatakan mereka bisa menentukan secara objektif mana FHP yang bagus dan mana yang biasa saja (tidak berani mengatakan tidak bagus atau jelek hehehe... karena bagaimanapun tetap kembali kepada selera visual masing-masing).
[caption id="attachment_334010" align="aligncenter" width="640" caption="3. Wajah-wajah di Borobudur - @ajuskoto"]
[caption id="attachment_334024" align="aligncenter" width="480" caption="4. Networing - @ajuskoto"]
Mengenai tujuan FHP secara umum ada tiga.
- Meningkatkan kualitas seni foto.
- Menguatkan kesan, karakteristik atau ekspresi objek utama dalam foto.
- Menyembunyikan foto yang tidak baik secara teknis, misalnya kabur atau pencahayaannya yang THH tah hapa hapa. Ok deh kita bilang aja memperbaiki ya, daripada mengatakan menyembunyikan hehehe...
Saya sudah nanya-nanya ke mbah Google dan ke teman-teman di Grup Kampret (Kompasianer Hobi Jepret), sepertinya memang tidak ada parameter baku mengenai bagaimana FHP yang bagus. Parameter yang saya berikan di sini sifatnya murni subjektif, itu pun cuma dua hehehe. Katakanlah sejenis panduan dasar khususnya bagi teman-teman pemula di dunia fotografi yang sangat menyenangkan ini.
- Kekontrasan, kelembutan, "kesilauan" dan "kegelapan" (pencahayaan/exposure) hitam, kelabu, dan putihnya sesuai dengan objeknya. Misalnya sosok tegas atau keras bisa dikondisikan dengan cara memberikan kontras yang kuat, sosok yang lembut bisa dikondisikan dengan cara menghaluskan warna hitamnya dan menguatkan putihnya (mengatur gradasi warna)
- Pesan yang hendak disampaikan atau objek yang ingin ditonjolkan oleh si fotografer jelas (eyecatching).
[caption id="attachment_334015" align="aligncenter" width="579" caption="5. Soekarno Moeda - Foto Muhammad Armand - @ajuskoto"]
[caption id="attachment_334023" align="aligncenter" width="576" caption="6. My Little Angle - @ajuskoto"]
Sedangkan alat-alat tuk FHP ini secara software di antaranya Exposure, Level, dan Lightning. Pertama-tama, convert dulu ke Black and White, trus silahkan deh diutak-atik ketiga alat tu dan alat-alat lainnya tuk mencari yang paling disukai. Klo mengenai komposisi dan sudut pandang gak ada bedanya dengan fotografi berwarna (sila dilihat di artikel yang saya tautkan).
Well my dear teman-teman pembaca, semoga bermanfaat yaa... ^_^
Tuk contoh-contoh yang dahsyat tentunya sangat banyak di perpustakaan dunia aka internet, salah satunya di sini, Huffington Post.
[-Rahmad Agus Koto-]
Artikel Terkait Fotografi
- “Teknik Fotografi dan Hasil Bagus Itu Gampang Kok, Beneran!”
- “Teknik Fotografi Makro dan Hasil Bagus Itu Gampang Kok, Beneran”
- Menguak Rahasia Tekni Fotografer Profesional: Exposure Triangle!
- Tips Fotografi: Menangkap Ekspresi Anak
- Bengkel Fotografi Sains (BFS), Grup Muda Penggiat Fotomikrografi Sains.
- Apa Sih Hebatnya Foto Sampul Jokowi di Time Magz Ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H