Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Tahun Baru Dirayakan?

1 Januari 2015   05:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok, kita akan meninggalkan tahun 2014 dan memasuki tahun yang baru, 2015. Seperti biasanya, pergantian tahun ini dirayakan secara umum di seluruh negara-negara (Wikipedia). Jenis perayaannya pun berbagai macam, sesuai dengan latarbelakang sosial budaya negara masing-masing.

Lalu, apa sih sebenarnya yang dirayakan dari peristiwa itu? Mengapa dirayakan?

Biasanya merayakan sesuatu itu kan karena hari besar ibadah, sukses dalam suatu bisnis, dll. yang menimbulkan kegembiraan sehingga pantas untuk dirayakan. Sukses melewati tahun kemarin? Sukses hingga kini masih bertahan hidup? Sukses menerima bonus akhir tahun?

Klo cuma itunya, rasanya kog gak pas ya untuk dirayakan secara umum. Refleksi atau evaluasi diri? Itu kan gak musti nuggu akhir tahun, seyogianya kita lakukan minimal setiap hari.

Terkait hal ini saya menemukan penjelasan yang sangat menarik dan saya pikir bermanfaat, serta bisa memahamkan mengapa pergantian tahun ini memang sebaiknya dirayakan, tentunya dalam kadar sewajarnya, gitu kan ya... :)

Iya, inti dari tujuan perayaan ini adalah refleksi diri.

Penutupan dan pembukaan siklus tahunan itu merupakan simbol kekuatan untuk mengevaluasi dan sekaligus mempersiapkan diri (refleksi) untuk menghadapi tahun berikutnya, momen meringkas seluruh hasil refleksi harian yang dilakukan selama satu tahun itu.

Lalu mengapa umumnya setiap orang mengambil waktu yang sama, pada hari yang "disepakati"?

Menurut Psikolog Jacqueline Meireles (Pravda), kampanye (perayaan) global tahunan yang bertujuan baik ini menciptakan momen yang sangat baik untuk mendorong proses refleksi diri itu. Benar, proses refleksi itu bisa dilakukan kapan saja, namun waktu pergantian tahun ini memiliki berat tersendiri karena sifatnya yang massal itu, menjadikannya momen yang sangat unik, memiliki daya sugesti yang besar.

Bagaimanapun toh itu semua kembali kepada diri kita masing-masing ya.

Ada yang merayakannya secara meriah dengan cara berpesta di hotel, di tepi pantai, di alun-alun dan sebagainya. Ada juga yang mencukupkan diri merayakannya di rumah beserta keluarganya, seperti salah satu pendapat teman berikut ini di status Facebook saya terkait hal ini,

"Rutinitas sejak Kecil di keluarga kami, jam 19.00 Ibadah menjelang tutup tahun di Gereja, tujuannnya untuk berdoa bersama untuk kelancaran thn depan buat orang per orang, keluarga, masyarakat bahkan negara."

"Pukul 00.00, refleksi dan Doa bersama sekeluarga. Setiap orang wajib menyampaikan uneg2nya dan akhirnya saling bermaaf2 an dan berdoa untuk siap menghadapi tahun depan. Setelah Ada ke ajukan zaman, acara di lanjutkan saling bertelepon ke keluarga lainnya. Biasanya acara selesai jam 04.00, jd nggak sempat Lihat kemeriagan di luar sana."

"Sampai hari ini, aku dan keluarga ku masih melakukan itu... Dan banyak teman2 yg juga melakukan itu.. Bahwa orang lain mau melakukan dengan versi lain, itu Terserah masing2."

Menutup tulisan terakhir saya di Kompasiana untuk tahun ini, saya mengucapkan Selamat Menyambut Tahun Baru 2015 untuk semuanya. Semoga di tahun 2015 nanti, semuanya bisa lebih baik lagi dari tahun yang berlalu.

Salam Hangat Sahabat Kompasianers.

[-Rahmad Agus Koto-]


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun