Bagi penulis pemula, sindrom gimel alias gila menulis, wajarlah terjadi. Ndak siang, ndak malam, maunya tuh nulis mulu.
Apakah ini buruk? Ya buruk. Banyak pekerjaan rutin yang biasa dilakukan. Jadi terabaikan, terbengkalai atau terlupakan. Makanya sebagai penulis pemula, harus memahami hal tersebut. Apabila sindrom ini mulai menyerang.
Buatlah semacam jadwal menulis. Berapa kali menulis setiap hari? Berapa waktu yang dihabiskan tiap sesinya? Selain jadual menulis, juga perlu diperhatikan tempatnya menulis, alat untuk menulis, dan penerangan. Sebab ini berhubungan dengan faktor kesehatan fisik.
Ada tiga bagian tubuh, yang beresiko tinggi mengalami disfungsi akibat menulis yang berlebihan ini:
1. Mata
Sudah terang benderang, ini organ yang paling rentan. Paparan cahaya yang terus menerus mengenai mata. Akan mengakibatkan mata mengalami iritasi atau paling tidak mendapatkan gangguan penglihatan. Seperti kabur.
Apakah ada cara untuk mengatasi? Ada beberapa cara, selain menjauhkan laptop atau gadget dari mata Anda.
Dengan teknik pijat. Pijat area alis dari sisi dalam keluar (dimulai yang dekat hidung). Selain pijat, bisa menggunakan mentimun.
Potong mentimun, lalu pejamkan mata. Taruh di atasnya dan lakukan selama 30 menit, sambil berbaring. Mentimun ini berguna untuk mengatasi stress mata.
Dapat juga dengan melati. Ambil beberapa tangkai bunga melati. Masukkan ke dalam segelas air panas. Diamkan semalaman. Lalu gunakan untuk menggombang di pagi harinya. Melati ini berfungsi untuk menjernihkan mata.
Selain mentimun dan melati, juga bisa menggunakan daun sirih. Dengan cara direbus dulu, lalu ambil dan teteskan ke mata. Ini untuk peradangan.
Oh ya sampai lupa, ada satu lagi, cikolot namanya. Ini juga untuk mengatasi iritasi. Ambil 3 sampai 5 bunganya, masukkan ke segelas air. Tunggu beberapa saat, lalu buat gombang. Biasanya mata yang mengalami gangguan, terasa pedih saat digombang.