Bangun siang adalah "ritual" bagi orang yang suka merayakan tahun baru. Begitu pula dengan Mbah Guru (MG). Gendadapan bangun, karena jam dinding sudah menunjukkan jam 6 pagi. Alamat Subuh kesiangan. Baru selesai Sholat, eh ada yang sudah bertamu. Tok-tok-tok.
MG: "Assalamu'alaikum. Siapa ya?"
SK: "Walaikumussalam. Saya mbah."
MG: "Saya siapa?"
Sambil membuka pintu rumah.
SK: "Saya mbah, masak lupa?"
MG: "Hmmm. Siapa ya?"
SK: "Coba diingat-ingat!"
MG: "Nggak ingat, je."
SK: "Masak sudah lupa, mbah?"
MG: "Bentar-bentar. Kelihatannya kok nggak pernah kenal. Jangan-jangan kamu sok kenal, ya."
SK: Walah, mbah mbah. Emangnya simbah itu, artis ya? Sok pura-pura nggak kenal."
MG: "Eh, maaf. Jangan sewot dulu. Namanya orang tua sih gitu. Suka lupa. Maklumin aja. Tapi kalo pemimpin nggak boleh."
SK: "Itu lho yang tahun kemarin yang minta foto wefie, terus ketiban pintu."
MG: "E... itu kamu tho?"
SK: "Iya, mbah."
MG: "Ada perlu apa kemari?"
SK: "Cuma mampir saja mbah. Mumpung tadi lewat sini."
MG: "O... ya ya ya."
SK: "Ngrayain tahun baru mbah, tadi malam."
MG: "Iyalah. Diajak orang-orang. Bakar jagung rame-rame."
SK: "Enak dong mbah. Ngomong-ngomong, katanya mengucapkan, "Selamat Tahun Baru" itu haram."
MG: "Soal itu mbah, nggak ambil pusing."
SK: "Lho, kok? Ini soal aqidah. Penting."
MG: "Kan mbahe nggak ngucapin selamat."
SK: "Piye tho? Katanya nggak ngucapin selamat, tapi merayakan. Gimana ini maksudnya?"
MG: "Ya sekedar ikutan. Orang-orang juga sama. Cuma makan-makan doang."
SK: "Itu sih sama saja."
MG: "Yang penting kan nggak ngomong, "Selamat Tahun Baru".
SK: "Wah ini namanya Abu Nawas. Suka cari dalih sekenanya."
MG: "Wkwkwk."
*SK: Sok Kenal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H