Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahkamah Konstitusi Menghalangi Masuknya 12 Truk?

16 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 16 Juni 2019   18:43 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahkamah Konstitusi menjadi perhatian publik belakangan ini sehubungan adanya gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo setelah kerusuhan 22 Mei.

Sidang perdana Mahkamah Konstitusi sudah dimulai pada Jumat (14/6/2019) lalu.

Apakah terjadi kerusuhan seperti kerusuhan 22 Mei pada sidang perdana Mahkamah Konstitusi tadi? Tidak, cenderung aman, tenteram, dan damai.

Apakah perusuh sudah lelah, letih, lesu, lemah, atau semacam itu?

Entahlah, tapi kalau ada yang mengatakan semua itu terjadi berkat imbauan seseorang yang layak disebut negarawan, mungkin saja hal ini bisa membuat sebagian pihak tertawa, dan bertanya, negarawan dari Hong Kong? 

Memang hal yang lebay (berlebihan) menghiasi media belakangan ini dan masih berkait dengan sidang Mahkamah Konstitusi. Kalah drama film apapun dibanding “narasi lebay” bak drama yang mengharubirukan perasaan, membuat hati bergetar, terharu, mencekam, tegang, gembira, bahagia, sedih, dan seterusnya.

Lebaaaaaay…! Salahkah jika ada yang mengatakan orang yang senang lebay pada dasarnya bodoh atau dungu?

Bisa salah, bisa tidak. Di mana salahnya? Kalau dibilang bodoh atau dungu, kok ngerti duit? Di sinilah bisa timbul anekdot atau semacam itu.

Dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit? 

Coba hitung perkalian sederhana ini, bingung! Lemot, lemah otaknya. Tapi kalau disuruh menghitung duit, jago dan cepat banget! Itulah yang disebut “dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit”.

Apakah termasuk lebay terkait 12 truk dokumen bukti kubu Prabowo-Sandi ini?

Menurut Ketua tim kuasa hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto, ada 12 truk berisi dokumen bukti mereka tak bisa masuk ke Mahkamah Konstitusi. 12 truk itu sebenarnya sudah datang pada 13 Juni 2019.

“Ada beberapa bukti yang kemarin malam sudah masuk, tapi teman-teman di MK katanya sudah capek. 12 truk tidak bisa masuk,” kata Bambang Widjojanto di sini.

Tapi menurut Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna, petugas di Mahkamah Konstitusi memang menutup penerimaan berkas pada pukul 19.00 WIB untuk istirahat, setelah itu buka kembali, ini pun sudah diperpanjang dari jam kerja Mahkamah Konstitusi yang biasanya hingga pukul 17.00 WIB. 

“Makanya jangan katakan di sini yang capek. Saya sudah kontrol memang jam tujuh closed. Istirahat, tapi setelah itu diperiksa lagi. Bahwa ada yang ditarik, itu soal lain. Jadi jangan seolah-olah Mahkamah yang keliru,” ujar Hakim MK I Dewa Gede Palguna. 

Nah lho…jadi siapa yang benar dalam hal ini?

Entah siapa yang benar, tapi anekdot di atas tadi – dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit – bisa membuat orang tersenyum simpul.


Magnus Carlsen Juara Altibox Norway Chess 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun