Mahkamah Konstitusi diserang atau dihantam oleh media sosial, begitu menurut penuturan Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi seperti dikutip dari detik.com (10/6/2019).
Bukan hanya sekali dua kali saja, tapi Mahkamah Konstitusi diserang atau dihantam oleh media sosial tadi secara luar biasa, dan Anwar Usman pun memberikan contoh.
Setelah ia mengucapkan sumpah sebagai hakim konstitusi di depan Presiden Jokowi pada 2016 lalu, Anwar Usman merendahkan bahunya saat bersalaman. Foto itu pun viral di media sosial, seakan-akan Ketua Mahkamah Konstitusi di bawah Presiden, tapi menurutnya semua itu menambah pahala.
Mahkamah Konstitusi menjadi perhatian publik sejak adanya gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo. Seperti diketahui, setelah kerusuhan 22 Mei lalu, kubu Prabowo yang tadinya tidak ingin mengajukan gugatan, akhirnya melakukan hal itu juga dengan alasan memenuhi desakan para relawan dari berbagai daerah.
Kerusuhan 22 Mei usai, BPN mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, dan Prabowo menuai pujian dari berbagai pihak, bahkan SBY mengatakan Prabowo adalah "Champion of Democracy", tapi belakangan ini hubungan keduanya kurang harmonis sejak Prabowo mengumbar pilihan politik Ani Yudhoyono di hadapan media.
Sila baca juga: Pilihan Politik Ani Yudhoyono Jadi Bahan Lelucon?
Mahkamah Konstitusi diserang atau dihantam oleh media sosial secara luar biasa, kata Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, dan ia pun memperkirakan serangan tadi akan semakin gencar saja menjelang sidang perdana gugatan kubu Prabowo yang akan berlangsung pada 14 Juni 2019 hingga keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi.
Mungkin saja ada sebagian pihak yang merasa khawatir, cemas, kemudian bertanya apa yang akan terjadi nanti, jika Mahkamah Konstitusi diserang secara bertubi-tubi dan luar biasa seperti itu.
Tapi pernyataan Anwar Usman ini cukup menyejukkan.Â
"Siapa pun yang mau intervensi, ya mungkin ada yang dengan berbagai cara ya, baik moril dan sebagainya, itu tidak akan ada artinya bagi kami. Kami hanya tunduk kepada konstitusi dan hanya takut kepada Allah SWT," kata Ketua Mahkamah Konstitusi di sini.
Widiiiiih...mantul, mantap betul!