Kubu Prabowo sudah terasa hambar?
Sebuah pertanyaan yang cukup menarik, sekaligus bisa menimbulkan keheranan di benak sebagian pihak, kemudian pikirannya melayang atau tertuju pada makanan.
Benarkah kubu Prabowo sudah terasa hambar tadi ada hubungannya atau berkaitan dengan makanan? Kamus Besar Bahasa Indonesia online mendefinisikan arti hambar adalah tidak ada rasanya; tawar.
Tentu saja kubu Prabowo sudah terasa hambar tadi tidak ada kaitannya dengan makanan, melainkan politik.
Bermula dari pernyataan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean terkait hubungan parpolnya dengan kubu 02 yang dikatakannya terganggu, dan Partai Demokrat pun merasa sudah tidak berkoalisi lagi atau menjadi bagian dari parpol Koalisi Adil Makmur yang mengusung pasangan capres Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 lalu.
Disinggungnya pula pernyataan Prabowo yang mengumbar pilihan politik Ani Yudhoyono, dan Partai Demokrat menilai Prabowo telah mengotori suasana duka yang ada, suasana pun tidak nyaman yang menjadi salah satu alasan kubu Prabowo sudah terasa hambar saat ini sehingga Partai Demokrat merasa tidak lagi menjadi bagian di dalamnya.
Tak lama kemudian ada tanggapan dari politikus kubu 02 atas pernyataan politikus Partai Demokrat tadi.Â
Menurut Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mudjahid sejak awal Partai Demokrat hanya memberikan dukungan setengah hati. Hal ini bisa dilihat dari sikap Partai Demokrat selama masa Pilpres 2019.Â
Cukup mengherankan, karena pada masa Pilpres 2019 lalu ada juga politikus kubu 02 yang tetap yakin Partai Demokrat sepenuh hati mendukung Prabowo-Sandi, begitu pun ada pernyataan yang bernada sama dari politikus Partai Demokrat. Publik seolah-olah disajikan sebuah persatuan yang solid, air mata pun bisa jatuh berlinang.
Tapi mengapa sekarang jadi seperti cakar-cakaran? Saling hantam satu dan lainnya? Apa yang telah terjadi? Mengapa bisa begini? Padahal dulunya saling sayang.
Jadi teringat dengan sebuah anekdot. Saat masih pacaran dan jalan bersama, jika sang cewek terantuk batu, maka sang cowok berkata "hati-hati lain kali ya, yang".
Tapi ketika sudah menikah dan hubungan memburuk, dengan kejadian yang sama seperti di atas tadi, lain lagi pernyataan sang cowok, "mata lu di mana!".
Ampun, beib...
***
PKS di Luar Saja, Tak Perlu Masuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H