Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kursi Menteri Jokowi Jadi Seperti "Kursi Panas"

6 Juni 2019   13:56 Diperbarui: 9 Juni 2019   23:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursi menteri Presiden Jokowi atau jabatan menteri pada kabinet Jokowi yang akan datang (2019-2024) mulai menjadi masalah belakangan ini.

Kursi menteri Jokowi tadi jadi seperti "kursi panas".

Apakah pada kursi itu terdapat bara api yang berkobar sehingga panas kalau diduduki? 

Apakah kursi menteri Jokowi dikasih minyak angin, makanya siapapun yang mendudukinya cepat atau lambat bokongnya akan terasa panas?

Tentu tidak demikian maksudnya "kursi panas" tadi, melainkan kursi menteri itu menjadi rebutan para parpol dan politikus serta menjadi topik pembahasan yang seru, juga menarik perhatian orang banyak, diributkan atau menjadi sebuah masalah.

Menurut berita yang ada, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat (PD) sudah merapat dan ingin bergabung pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, dan tidak ada "makan siang yang gratis". Maksudnya PAN dan PD menginginkan jabatan menteri, sebagai imbalannya parpol dan politikus mereka di DPR menjadi pendukung pemerintah.

Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan parpolnya pun ditawari jabatan menteri pada kabinet Jokowi yang akan datang.

"Bahkan kita juga mendengar dari berbagai pihak, Pak Jokowi juga ingin mengajak Gerindra bergabung dalam pemerintahnya, dan juga menawarkan berapa kursi menteri. Itu yang pernah kita dengar, dan bahkan saya mendengar tawaran itu sendiri dari berbagai tokoh di pihak Pak Jokowi. Tapi sekali lagi itu hak mereka ingin berharap seperti apa," katanya di sini.

Apakah politikus Partai Gerindra itu sedang membual?

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily melontarkan pernyataan balasan "jangan ge er deh!". Ia pun memberikan alasan belum ada pertemuan dengan Partai Gerindra, bagaimana mungkin ada tawaran kursi menteri Jokowi tadi.

Bukan hanya itu saja, Ace Hasan Syadzily pun menyarankan lebih baik silaturahmi dulu antara Jokowi dan Prabowo (ketua umum Partai Gerindra) seperti yang dilakukan AHY dari Partai Demokrat dan Zulkifli Hasan dari PAN.

Bagaimana masyarakat sebaiknya menanggapi masalah ini?

Mereka yang cerdas cukup tersenyum simpul saja, tak perlu tertawa hingga guling-guling di ubin, melintasi jalan raya, kemudian nyemplung ke dalam got atau comberan.


Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun