Kursi menteri Presiden Jokowi atau jabatan menteri pada kabinet Jokowi yang akan datang (2019-2024) mulai menjadi masalah belakangan ini.
Kursi menteri Jokowi tadi jadi seperti "kursi panas".
Apakah pada kursi itu terdapat bara api yang berkobar sehingga panas kalau diduduki?Â
Apakah kursi menteri Jokowi dikasih minyak angin, makanya siapapun yang mendudukinya cepat atau lambat bokongnya akan terasa panas?
Tentu tidak demikian maksudnya "kursi panas" tadi, melainkan kursi menteri itu menjadi rebutan para parpol dan politikus serta menjadi topik pembahasan yang seru, juga menarik perhatian orang banyak, diributkan atau menjadi sebuah masalah.
Menurut berita yang ada, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat (PD) sudah merapat dan ingin bergabung pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, dan tidak ada "makan siang yang gratis". Maksudnya PAN dan PD menginginkan jabatan menteri, sebagai imbalannya parpol dan politikus mereka di DPR menjadi pendukung pemerintah.
Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan parpolnya pun ditawari jabatan menteri pada kabinet Jokowi yang akan datang.
"Bahkan kita juga mendengar dari berbagai pihak, Pak Jokowi juga ingin mengajak Gerindra bergabung dalam pemerintahnya, dan juga menawarkan berapa kursi menteri. Itu yang pernah kita dengar, dan bahkan saya mendengar tawaran itu sendiri dari berbagai tokoh di pihak Pak Jokowi. Tapi sekali lagi itu hak mereka ingin berharap seperti apa," katanya di sini.
Apakah politikus Partai Gerindra itu sedang membual?
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily melontarkan pernyataan balasan "jangan ge er deh!". Ia pun memberikan alasan belum ada pertemuan dengan Partai Gerindra, bagaimana mungkin ada tawaran kursi menteri Jokowi tadi.
Bukan hanya itu saja, Ace Hasan Syadzily pun menyarankan lebih baik silaturahmi dulu antara Jokowi dan Prabowo (ketua umum Partai Gerindra) seperti yang dilakukan AHY dari Partai Demokrat dan Zulkifli Hasan dari PAN.
Bagaimana masyarakat sebaiknya menanggapi masalah ini?
Mereka yang cerdas cukup tersenyum simpul saja, tak perlu tertawa hingga guling-guling di ubin, melintasi jalan raya, kemudian nyemplung ke dalam got atau comberan.
Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H