Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

22 Mei 2019 Jakarta Aman, Mengapa?

20 Mei 2019   22:16 Diperbarui: 21 Mei 2019   08:10 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22 Mei 2019 merupakan hari penetapan hasil perolehan rekapitulasi suara KPU atau pengumuman resmi dari KPU terkait siapa pemenang Pilpres 2019.

Hingga saat ini perolehan suara pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo-Sandi, dan bisa dipastikan tidak akan berubah hingga 22 Mei 2019 nanti.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, 22 Mei 2019 adalah hari pengumuman kemenangan pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin...hip hip hura, hip hip hura!

Mengapa hip hip hura? Biasanya seperti itu teriakan kemenangan atau merayakan sesuatu yang menggembirakan. Akal sehat mengatakan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin yang akan bersorak "hip hip hura" pada 22 Mei 2019. 

Bagaimana dengan sorakan pendukung Prabowo-Sandi? Apakah kebalikannya? Artinya bukan hip hip hura, hip hip hura, melainkan hura hura hip, hura hura hip?

Entahlah, tapi selama ini sepertinya tidak ada perayaan kekalahan, apalagi dengan sorakan hura hura hip, hura hura hip.

Menurut berita, pada 22 Mei 2019 akan ada aksi massa, tapi berapa banyak peserta aksi tadi belum bisa dipastikan. Kalau merujuk ucapan Titiek Soeharto, jumlah peserta aksi di atas 300.000 orang.

"Tidak seperti 212 tapinya cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160.000 TNI, seratus sekian ribu polisi, Insya Allah massa kita lebih dari itu," kata Titiek Soeharto di sini. 

Benarkah? Atau masih "jurus politik omdo (omong doang)" kubu Prabowo terkait aksi massa pada 22 Mei 2019 tadi?

Sila perkirakan sendiri, tapi sekadar petunjuk saja. Ada dikatakan Titiek Soeharto "kalau pemerintah mengerahkan aparat 160.000 TNI". Timbul pertanyaan, data dari mana itu? 

Bandingkan dengan pernyataan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa terkait jumlah personel TNI AD yang akan mengamankan Jakarta pada 22 Mei 2019 nanti.

"Jumlahnya untuk di Jakarta sendiri ya, Jakarta sendiri kita 16.882 (personel) di Jakarta saja, itu gabungan unsurnya, baik dari Kodam Jaya, dari Kostrad, dari Kopassus, dan dari Kodam Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagian," katanya seperti dikutip dari detik.com.

160.000 dan 16.882, alamak?

Memang TNI terdiri dari TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Jika TNI AD sudah menyatakan jumlah personelnya 16.882, apakah jika ditambah personel dari TNI AU dan TNI AL jumlahnya akan mencapai 160.000?

Mikir...

Tapi meski jumlah personel TNI AD "hanya" 16.882, boleh dibilang Jakarta aman pada 22 Mei 2019 nanti.

Percaya syukur, gak percaya mansyur.


Kubu Prabowo Semakin Kacau Menjelang 22 Mei (8)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun