Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kubu Prabowo Semakin Kacau Menjelang 22 Mei (6)

18 Mei 2019   18:37 Diperbarui: 18 Mei 2019   21:43 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubu Prabowo Semakin Kacau Menjelang 22 Mei (5) dihapus oleh admin Kompasiana tanpa penjelasan rinci, atau hanya "surat cinta" bernada sama setiap kali terjadi penghapusan artikel Kompasianer.

Selengkapnya bisa dilihat di sini.

"Jurus politik omdo (omong doang)" digunakan oleh kubu Prabowo, antara lain mengaku sebagai pemenang Pilpres 2019, tapi tanpa bukti yang menguatkan klaim kemenangannya tadi. Begitu juga dengan "jurus politik omdo" lainnya, yaitu narasi kecurangan di Pilpres 2019 (di sisi lain tidak ada narasi kecurangan di Pileg 2019 seperti halnya Pilpres 2019 tadi, padahal keduanya merupakan satu paket).

Apakah hal berikut ini pun termasuk "jurus politik omdo"?

Rencananya akan ada aksi dari kubu Prabowo yang berlangsung selama tiga hari (20, 21, 22 Mei) di Bawaslu dan KPU. 

Berapa banyak jumlah peserta aksi tersebut?

"Tidak seperti 212 tapinya cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160.000 TNI, seratus sekian ribu polisi, Insya Allah massa kita lebih dari itu," kata Titiek Soeharto seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Berdasarkan ocehan mantan istri Prabowo itu, maka jumlah peserta aksi tadi di atas 300.000 orang. 

Benarkah sebanyak itu, atau kembali hanya "jurus politik omdo"?

Lima artikel sebelumnya telah menjelaskan kubu Prabowo semakin kacau menjelang 22 Mei yang merupakan hari penetapan hasil perolehan rekapitulasi suara KPU. 

Kali ini ada berita lainnya yang menunjukkan kubu 02 semakin kacau karena sesama politikus pendukung pasangan capres Prabowo-Sandi pun saling menyerang atau tidak terlihat akur.

Partai demokrat sampai saat ini masih merupakan bagian dari kubu Prabowo, tapi ada pernyataan politikus dari parpol berlambang mercy itu yang mengatakan Prabowo diam saja saat SBY dituding licik. 

Bahkan saat SBY menemani istrinya yang sedang sakit di Singapura, tudingan yang menyakitkan terhadap ketua umum Partai Demokrat itu didiamkan oleh Prabowo.

"Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati. Pak Prabowo? Diam saja," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik di sini.

Salahkah jika rakyat berpikir kubu Prabowo semakin kacau saja menjelang 22 Mei 2019?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun