Apakah admin Kompasiana sekarang cenderung mudah atau senang menghapus artikel?
Pertanyaan ini diajukan sehubungan beberapa kali mendapat "surat cinta" berupa pemberitahuan tentang penghapusan artikel kompasianer. Contohnya yang baru terjadi beberapa menit lalu.
Ada disebutkan kalimat "karena sesuai ketentuan Kompasiana, kami menghapus artikel ini karena berpotensi mencemarkan nama baik, menuduh, mencederai reputasi, merugikan, dan menghina, memunculkan kebencian terhadap individu/golongan/pihak tertentu sehingga rawan digugat secara hukum".
Kalimat di atas tadi bisa bias, multi interpretasi atau bisa merupakan "penilaian subyektif" dari admin Kompasiana yang sedang bertugas. Artinya untuk artikel yang satu tidak melanggar bagi admin ini, tapi menurut penilaian admin lain yang bertugas pada shift yang berbeda bisa sebaliknya, meski materi artikelnya cenderung sama.
Ini berbahaya bagi kebebasan berpendapat.
Seharusnya supaya lebih fair, admin Kompasiana yang menghapus artikel dengan alasan di atas tadi menjelaskan secara rinci di mana artikel yang dihapus itu melanggar atau terjadi pelanggaran sesuai ketentuan Kompasiana, bukan hanya melampirkan "surat cinta" yang bernada sama.
Tapi hal ini tidak dilakukan, karena sebelumnya pernah ditanyakan, tidak jua mendapat jawaban dari admin yang menghapus artikel Kompasianer.
Mohon hal ini mendapat perhatian serius dari petinggi Kompasiana, sebab jika berdasarkan "like and dislike" atau "penilaian subyektif" admin yang sedang bertugas tanpa memberitahukan atau menjelaskan secara rinci di mana terjadinya pelanggaran sehingga artikel tersebut dihapus, hal ini bisa menjatuhkan reputasi Kompasiana di mata publik.
Apakah saya akan mendapat balasan atau jawaban terkait hal ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H