Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tante Miyabi: Kasihan Prabowo-Sandi (3)

9 April 2019   12:09 Diperbarui: 9 April 2019   16:33 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tante Miyabi kembali merasa kasihan Prabowo-Sandi. 

Sebelumnya pun Tante Miyabi sudah merasa kasihan Prabowo-Sandi, dan bisa disimak pada artikel di bawah ini:

Surat SBY yang dilayangkan sehari sebelum kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama GBK itu sungguh menyakitkan.

Hanya sebuah surat, tapi mencoreng citra kampanye akbar Prabowo-Sandi. Bisa dibayangkan betapa masygul para pendukungnya, meski sudah berusaha koar-koar meyakinkan orang lain bahwa kampanye akbar itu pertanda kemenangan sudah dekat (bwa-ha-ha-ha...dekat dari hong kong?). 

Tante Miyabi pun tidak menemukan tanggapan Prabowo terkait surat SBY bak "menikam dari belakang" tadi. Mungkin ia mulai frustrasi dengan kenyataan yang ada saat ini.

Kasihan Prabowo-Sandi, katanya prihatin.

Selama ini pun tak pernah hasil survei memenangkan elektabilitas Prabowo-Sandi atas Jokowi-Ma'ruf Amin, tapi kemarin ada lembaga survei yang mengatakan sebaliknya.

Puskaptis mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi 47,59%, Jokowi-Ma'ruf Amin 45,37%, unggul tipis 2,22%

Bagaimana tanggapan Sandi?

Jurus politik "rendah hati" dikeluarkan. Menurutnya, berdasarkan survei internal masih lebih tinggi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin, tapi tak lupa mengklaim hasil survei internal tadi mengatakan elektabilitas Prabowo -Sandi sudah menyentuh angka 40%, dan nilai ini dianggap tinggi oleh Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun