Komunitas di Kompasiana tidak menarik?Â
Ya, memang tidak menarik komunitas di Kompasiana itu. Namanya aja keren-keren.Â
Ada komunitas di Kompasiana yang bernama inilah, itulah, tapi tetap saja semua itu tidak menarik.
Mana yang lebih tidak menarik antara komunitas di Kompasiana tadi dengan Pilpres 2019?Â
Seperti diketahui Pilpres 2019 yang menampilkan dua kandidat, yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi sudah tidak menarik lagi menurut sebagian pihak yang cerdas.
Kedua kubu, baik kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi cenderung memainkan strategi dan taktik yang sama, apalagi kalau bukan tuding sana tuding sini, klaim sana klaim sini, membosankan.
Whoaaah...ngantuk!Â
Pilpres 2019 semakin tidak menarik setelah Tante Miyabi mengeluarkan sebuah prediksi yang mengatakan Prabowo kalah telak nantinya. Sekitar 10% selisih perolehan suara antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi, bahkan bisa sekitar 15%.Â
Sila baca prediksi Tante Miyabi yang dimaksud tadi di sini.
Untuk menjawab pertanyaan tadi, mana yang lebih tidak menarik antara komunitas di Kompasiana dan Pilpres 2019 jawaban sederhananya adalah bebeti (beda-beda tipis).
Whoaaah...ngantuk!Â
Semakin bertambah ngantuk saja setelah membaca artikel di sini - Perkenalkan Komunitas Penatajam -.
Komunitas di Kompasiana apa lagi ini?Â
Ada-ada saja.
Tadinya tidak ingin membaca artikel itu, tapi karena ada sedikit rasa penasaran, juga apa susahnya sih tinggal klik aja, toh gak bayar ini, ya sudah, klik aja dan baca.Â
Hadeuuuh...kirain ada apa. Awalnya saja sudah tidak menarik. Buat Kompasianer yang berada di sini, di sana, kemudian disebutkanlah banyak nama kota dan daerah. Pantes aja tulisannya panjang.
Dengan melakukan hal seperti itu saja sudah terpenuhi syarat minimal 70 kata kalau menulis artikel di Kompasiana.
Jangan-jangan bukan bebeti lagi, tapi sama tidak menariknya dengan Pilpres 2019 yang sudah bisa diketahui siapa pemenangnya.Â
Ngemeng-ngemeng, siapa aja sih anggotanya yang ada saat ini, dan diperkirakan sebentar lagi akan bertambah, dan terus bertambah hingga lebih dari 2 triliun?
Ya amplop...baru sadar, siapa saja yang ada di sana.
Ini baru komunitas di Kompasiana yang mantul, mantap betul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H