Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Otak Somplak Punya Akal Sehat?

11 Februari 2019   01:49 Diperbarui: 11 Februari 2019   02:40 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku termenung sendiri di malam yang sunyi
Pilpres 2019 menghasilkan manusia otak somplak
Apa yang sesungguhnya telah terjadi di negeri ini?
S1, S2, S3, bahkan S cendol banyak yang somplak!

Dari hari ke hari masih saja ada manusia otak somplak
Entah itu politikus dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin
Entah itu politikus dari kubu Prabowo-Sandi
Ada saja politikus yang otaknya somplak!

Seperti tidak punya rasa malu lagi
Seperti tidak ada lagi harga diri
Somplak!

Seperti orang yang tidak berpendidikan
Seperti orang yang sejak kecil salah asuhan
Somplak!

Begitu juga, ada saja pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Begitu juga, ada saja pendukung Prabowo-Sandi
Otaknya somplak!

Senang klaim sana klaim sini
Bahagia tuding sana tuding sini
Alasannya gazebo, argumentasinya cenderung maksa
Somplak!

Anak siapa sih ini?
Kok otaknya somplak begini?
Bagaimana dididik orang tuanya dulu?
Mengapa otaknya bisa somplak begitu?

Heran, masih belum sadar juga
Manusia otak somplak bicara akal sehat?

Somplak, somplak, somplak!
Apakah somplaknya karena terlalu banyak makan dogma?
Somplak, somplak, somplak!
Apakah somplaknya karena terlalu fanatik dan memuja?

Dasar manusia otak somplak
Bodoh, tapi eksis di medsos
Dungu, tapi berkeliaran di mana-mana
Bego, tapi masih saja betah hidup

Manusia otak somplak bicara akal sehat?
Belum juga habis dan berhenti kumat

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun