Hallo mas brooo...kesian deh mas bro dengan pasangan capres Prabowo-Sandi! Mereka ditinggal kaum milineal, mas brooooo...
Yaelah, orang sakit nongol lagi.
Wkwkwkwkwkwk...kayak mas bro gak sakit aja. Lha, kemarin pas ngomongin puisi Fadli Zon, bukannya tenggorokan mas bro lagi sakit, makanya sering wroaaaak...cuih?
Gara-gara lo ngomongin puisi Fadli Zon lagi, tenggorokan gue yang tadinya udeh sembuh, kambuh lagi sakitnya...wroaaaaak, cuih!
Semoga tenggorokan mas bro cepet sembuh deh. Jangan sampai kayak Miyabi, mas bro! Isunya tenggorokan Miyabi masih sakit sampai sekarang, meski sudah pensiun.
Miyabi? Siapa Miyabi?
Ah, susah ngomong ama mas bro yang kuper. Bahas Prabowo-Sandi aja.
Lo sakit ye...dari Miyabi ke Prabowo-Sandi.Â
Wkwkwkwkwkwk...abis mas bro gak tau Miyabi, ya bahas yang mas bro tau aja. Begini mas bro, katanya kubu Prabowo-Sandi mengincar suara kaum milineal.
Terus?
Eh gak taunya mereka ditinggal kaum milineal, mas bro!
Maksud lo gimana sih?
Tau gak mas bro...diperkirakan hanya sekitar 15% kaum milineal yang memilih Prabowo-Sandi saat ini. Kesian ya, mas bro...cuma segitu aja kaum milenial yang tertarik dengan pasangan capres Prabowo-Sandi.
Lo ngomong kasihan Prabowo-Sandi cuma sekitar 15% kaum milineal yang memilihnya saat ini. Emang berapa persen saat ini yang sudah memilih Jokowi-Ma'ruf Amin?
Sekitar 15% juga, mas bro.
Sama aja dong! Somplak lo.
Wkwkwkwkwkwk...gue kan belum selesai ngomongnya, mas bro! Maksud gue kasihan ya Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf Amin yang ditinggal kaum milineal, atau belum bisa meyakinkan kaum milineal.
Wajarlah, gitu aja kok heran.
Wajar gimana, mas bro?
Kedua kubu bisanya cuma klaim sana klaim sini, tuding sana tuding sini, gazebo (gak zelas bo) strategi dan taktik kampanyenya.
Wkwkwkwkwkwk...pantesan gue denger banyak kaum milineal yang muntah. Bisa begitu ya, mas bro. Strategi dan taktiknya gazebo, padahal kedua kubu katanya diisi jenderal-jenderal. Seharusnya kan strategi dan taktiknya keren!
Halah, jenderal apa sih. Lo tau gak, kalau soal strategi dan taktik, diperkirakan setingkat jenderal itu setara pecatur tingkat kelurahan.
Wkwkwkwkwkwk...mosok strategi dan taktik seorang jenderal cuma setara pecatur tingkat kelurahan, mas bro?
Itu kan perkiraan gue.
Ooooo...masih bisa salah dunks?
Yang bilang pasti benar, siapa?
Wkwkwkwkwkwk...
Makanya, lo himbau tuh kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi supaya rajin belajar catur. Strategi dan taktik kampanyenya jangan cuma bisanya klaim sana klaim sini, tuding sana tuding sini, kayak orang gak berpendidikan aja. Pantes banyak kaum milineal yang gak tertarik dan muntah!
Wkwkwkwkwkwk...apalagi katanya kaum milineal sekarang sudah banyak yang menggemari olahraga catur ya, mas bro?
Naaaah...mikir makanya! Penggemar catur mana mempan digombali kampanye yang isinya cuma klaim dan tuding sana sini!
Gara-gara omongan mas bro, gue jadi makin tertarik belajar catur supaya strategi dan taktik gue gak cuma setara pecatur tingkat kelurahan.
Nah, lo perhatiin deh video di bawah ini. Boleh juga lo ajak tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi supaya strategi dan taktiknya gak bikin muntah kaum milineal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H