Serangan politik Jokowi diberitakan gencar dilakukan belakangan ini. Lawan-lawan politiknya pun terkesan panik, stress, atau seperti itu.
Sebenarnya serangan politik Jokowi tadi biasa saja, atau menyajikan sesuatu yang mudah diduga, bahkan sudah pernah terjadi.
Contoh serangan politik Jokowi tadi, antara lain:
Pertama, serangan politik Jokowi mengatakan siapa saja yang bicara Indonesia bubar dan punah, jangan ajak-ajak rakyat Indonesia. Bubar dan punah sendiri saja sana!
Apakah maksud Presiden Jokowi, kalau mereka sudah bubar dan punah, Indonesia pun bisa menjadi negara maju? Selama ini terhambat karena ada manusia-manusia berjiwa kerdil dan pesimisme tinggi tadi?
Kedua, serangan politik Jokowi mengungkit kasus hoax Ratna Sarumpaet. Kasus ini memperlihatkan kebodohan sejumlah politikus secara nyata dan gamblang di hadapan publik. Jokowi pun ada mengatakan masyarakat sekarang ini sudah cerdas.Â
Kecuali sejumlah politikus tadi? Katanya lulusan terbaik, tapi mengapa jadi terlihat bodoh seperti itu?Â
Mosok lulusan terbaik begitu mudahnya ditipu dan dibohongi? Atau politik bisa membuat lulusan terbaik jadi terlihat bodoh?
Tak heran kalau ada anekdot yang mengatakan, ibu-ibu, bapak-bapak, selama ini cemas anaknya hiper, terlalu aktif, cerdas banget, atau seperti itu?
Coba arahkan anak kalian jadi politikus. Nanti akan berkurang kecerdasannya, bahkan bisa membuat anak kalian jadi bodoh! Nah, sebelum anak kalian jadi bodoh, suruh ia berhenti jadi politikus.
Ketiga, serangan politik Jokowi mengatakan banyaknya hoax dan fitnah yang menimpa dirinya karena ada upaya adu domba.Â
"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," kata Jokowi di sini.
Eh, masih ada politikus yang bertanya, tim sukses mana?
Teringat anekdot di atas tadi. Ibu-ibu, bapak-bapak yang cemas karena anaknya hiper, terlalu aktif, cerdas banget, atau seperti itu, coba arahkan anak kalian jadi politikus. Kemungkinan besar kecerdasannya akan berkurang, bahkan berkurang banyak alias bodoh, sekalipun anak kalian lulusan terbaik tadinya.
Salam politik itu peang, bukan bundar.
***
Seandainya Jan Ethes, Cucu Jokowi Dipanggil Bawaslu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H