Manajer Manchester United Jose Mourinho diserang dendam yang berkepanjangan. Masih berkait dengan kekalahan anak asuhnya pada pertandingan besar Liverpool vs Manchester United (16/12/2018).
Kekalahan 1-3 Manchester United atas Liverpool tadi menuai kecaman bertubi-tubi seakan ingin menguliti Mourinho atau mempermalukan manajer yang satu ini hingga ke tulang sumsum.Â
Di mata mereka tidak ada lagi nilai positifnya seorang Mourinho, padahal kekalahan anak asuhnya tadi terjadi di kandang lawan yang seharusnya tidak terlalu mengherankan. Mourinho pun mengatakan kemenangan Liverpool berbau keberuntungan.Â
Sila baca juga: Kasihan Liverpool, Menang tapi Tidak Menjanjikan.
Setelah mendapat kritikan dari mantan pemain Manchester United seperti Gary Naville dan Roy Keane, Mourinho pun dikecam oleh mantan anak asuhnya di Real Madrid. Boleh dibilang Mourinho diserang dendam yang berkepanjangan akibat hubungan mereka yang tidak baik pada waktu itu.
Iker Casillas terkesan masih sakit hati atas perlakuan Mourinho dulu. Ia pun ikut menyindir Mourinho setelah Manchester United dipecundangi oleh Liverpool kemarin.
"Sebuah koran di Portugal mengatakan, pemain berusia 37 tahun seperti saya sudah ada di ujung karier. Saya setuju. Pertanyaannya, kapan seorang pelatih bisa dikatakan tidak bisa lagi memimpin sebuah tim?" kata Iker Casillas (kompas.com).
Ya, Mourinho diserang dendam yang berkepanjangan dari seorang Iker Casillas yang pernah dicadangkannya sebagai kiper utama Real Madrid pada 2013 yang membuat mantan kapten Real Madrid itu masih sakit hati dan dendam hingga saat ini.
Tidak tertutup kemungkinan di masa yang akan datang kembali Mourinho diserang dendam yang berkepanjangan. Entah sampai kapan dendam Iker Casillas ini kan berakhir.Â
Sungguh Iker Casillas telah merusak dirinya sendiri, sebab orang yang pendendam sulit menikmati hidup yang sedang dijalaninya saat ini.Â
Kasihan Iker Casillas.
Hai orang-orang pendendam, entah itu Iker Casillas atau siapapun, buang dendam yang bersemayan di hatimu, karena dendam tidak menyelesaikan masalah.
Hai orang-orang yang senang menyimpan dendam, hidup ini hanya sementara. Tak baik menyimpan dendam yang hanya akan menyusahkan dirimu saja.
Hai orang-orang yang berjiwa pendendam, Iker Casillas atau pesepakbola manapun, jangan kau bawa dendam itu sampai mati, jika tak ingin dirimu masuk neraka dan berteman dengan bola api, bukan lagi bola biasa yang kau sepak selama ini.
Salam bola itu bundar, bukan peang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H