Pertama, tekanan psikologis akan dialami oleh Liverpool, setidaknya hingga lima pertandingan ke depan menuai hasil yang tidak menggembirakan sebelum kembali pulih seperti keadaan semula.Â
Kedua, peluang Liverpool pun semakin sulit untuk memenuhi mimpi yang sudah tertunda selama 28 tahun, yaitu juara Liga Inggris.
Ketiga, Mourinho yang pulang sambil membawa senyum manis karena meraih kemenangan pada pertandingan besar Liverpool vs Manchester United kembali akan menyindir tentang pentingnya sebuah trofi, sebuah sindiran yang dilontarkannya menjelang pertandingan tadi. Sakitnya tuh di sini, kalau Mourinho sudah menyindir.
Keempat, cukup banyak pendukung Liverpool yang frustrasi setelah kalah di kandang sendiri, melawan Manchester United pula. Jangan-jangan ada yang bawa bantal untuk menutupi muka sambil berangkat kerja esok harinya.
Kelima, meski fans Manchester United yang hadir di Stadion Anfield jumlahnya sedikit, tapi suaranya cukup nyaring ketika menyanyikan lagu You'll Never Win Again.
Walk on, walk on
With no hope in your heart
And you'll never win again
You'll neveeeeer...win again
Poin kelima sebaiknya diabaikan, karena dikhawatirkan cukup banyak pendukung Manchester United yang bonyok digebuki sebelum pulang ke kotanya.
Salam bola itu bundar, bukan peang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H