Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, kalau Ahok nanti bebas dan masuk parpol, maka PDIP adalah partai pilihannya.
Seperti biasa berita yang berkait dengan Ahok menimbulkan beragam tanggapan dan komentar serta menarik perhatian para politikus.
Ahok masih di penjara saja bisa menarik perhatian publik, sementara tidak sedikit politikus yang sudah rajin cuap-cuap di media, tapi sama sekali tidak menarik perhatian publik apa yang dikatakannya.
Di situlah kadang banyak orang yang merasa sedih...
Di antara tanggapan dan komentar para politikus tadi ada juga yang berasal dari politikus Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Wasekjen PAN, Saleh Daulay, Ahok memang memiliki rekam jejak sebagai politikus 'kutu loncat'.
"Tidak ada yang istimewa. Lagian Ahok kan sudah biasa pindah-pindah parpol. Masyarakat sudah tahu itu. Jadi kami menanggapinya biasa saja, " katanya seperti dikutip dari detik.com (27/11/2018).
Kutu loncat?
Ahok memang pernah di Partai Perhimpunan Indonesia Baru, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Perkataan politikus PAN tadi cukup menggelikan, karena pada waktu yang berdekatan diberitakan Haji Lulung masuk ke partai besutan Amien Rais itu dan disambut dengan gembira.
Menurut Haji Lulung, ia pindah ke PAN karena dipecat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tapi menurut Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Ahmad Baidowi, Lulung pindah dari PPP dan masuk ke PAN karena ia adalah seorang petualang politik.
"Lulung adalah petualang politik yang hobi manfaatkan fasilitas dengan pindah-pindah partai dari PBR, PPP, PAN. PPP sebagai partai berpengalaman tak sedikitpun terpengaruh oleh pindahnya Lulung, " katanya di sini.
Artinya Lulung seorang "kutu loncat" juga, bukan?
Tadi ada politikus PAN dengan nada cenderung sinis mengatakan Ahok adalah seorang "kutu loncat", tapi ternyata PAN menyambut gembira "kutu loncat" yang bernama Lulung.
Salam politik itu peang, bukan bundar.
***
Ariel Noah Menangis karena Gisel dan Gading Ingin Bercerai?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H