PSSI sukses?
Cem mana pula ini? Sudah gilakah orang yang mengatakan PSSI sukses?Â
Sebelum naik darah, atau ngomel-ngomel yang cenderung gazebo (gak zelas bo), sebaiknya terlebih dahulu sabarkan hati, dan juga jangan lupa jernihkan pikiran.
Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih kepala Bima Sakti menuai hasil yang kurang menggembirakan di Piala AFF 2018. Hanya menang melawan "anak bawang" Timor Leste, dan dua kali kalah saat menghadapi Singapura dan Thailand.Â
Sampai di sini sepertinya masih cukup banyak pihak yang bingung jika ada yang mengatakan PSSI sukses.
Timnas Indonesia hampir di dasar jurang klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018, kok bisa-bisanya dibilang PSSI sukses?Â
Nyaris mustahil Timnas bisa lolos ke babak selanjutnya, bahkan menurut tulisan sebelumnya di sini - Kabar Sedih Datang dari Filipina, Oh Mamamia! -, kemudian dilanjutkan dengan tulisan berikutnya - Hatiku Hancur Mengenang Dikau, Timnas Indonesia - , jelas dikatakan Filipina mampu mencuri poin dari Thailand pada pertandingan yang akan berlangsung hari ini (Rabu, 21/11/18), sekaligus menyingkirkan Timnas dari Piala AFF 2018.
Jika hal ini terjadi berarti PSSI sukses, bahkan beberapa hari sebelumnya pun boleh dibilang sebenarnya PSSI sudah sukses.Â
Berikut ini alasan PSSI sukses tadi.
Pertama, PSSI sukses membuat penggemar sepak bola tanah air sekaligus pendukung Timnas Indonesia - terutama pendukung berat, pendukung fanatik, pendukung garis keras atau semacam itu- terpecah belah setelah penunjukkan Bima Sakti sebagai pelatih kepala, dan kemudian Timnas kalah 0-1 melawan Singapura.
Kedua, perpecahan di kalangan pendukung Timnas tadi masih berlanjut, meski Timnas sukses mengalahkan Timor Leste dengan skor akhir 3-1.
Ketiga, terus berlanjut perpecahan itu ketika Timnas kalah 2-4 melawan Thailand. Â Sebagian pendukung timnas masih mengecam penunjukkan Bima Sakti tadi dan kecaman itu pun merembet kepada Timnas Indonesia, sedangkan sebagian penggemar sepak bola lainnya tetap mendukung Bima Sakti dan anak asuhnya.
Keempat, bahkan saat ini terkait Timnas lolos atau tidaknya dari fase grup, para pendukung Timnas pun masih terpecah belah. Sebagian masih ada yang percaya, sebagian lagi sudah geleng-geleng kepala.
Bukankah PSSI sukses dalam hal ini?
Salam bola itu bundar, bukan peang.
***
Selamat Tinggal Timnas Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H