Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Miyabi dan Pilpres 2019, Apa Hubungannya?

12 November 2018   13:05 Diperbarui: 12 November 2018   15:11 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Miyabi, mantan bintang film panas masih berlanjut hingga saat ini. Sebelumnya Miyabi merasa dirinya dijebak oleh pihak Imigrasi Bali dan menuding mereka hanya ingin selfie saja dengannya.

Sila baca: Negara Ini Perlu Diubah atau Miyabi dan Politikus Sontoloyo.

Menurut sahabatnya, yaitu Berbie Nouva memang benar telah terjadi pelecehan, dan ia pun memiliki bukti dan saksi yang bisa membenarkan adanya hal tersebut. 

Masih menurut pendapatnya, beberapa petugas imigrasi pun sempat meminum minuman keras hingga mabuk di acara ulang tahunnya. Berbie Nouva pun sangat menyayangkan karena petugas imigrasi itu melontarkan kata-kata yang tak pantas kepada Miyabi.

"Terus yang disayangkan oknum imigrasi yang mabuk ini melontarkan kata kata 'keluar aja dari Indonesia, cuma jadi sampah'. Mereka kan aparat, harusnya mengayomi masyarakat bukan menghina ya jatuhnya," kata sahabat Miyabi di sini.

Entah mengapa kasus Miyabi masih saja berlarut-larut hingga saat ini, padahal tidak terlalu penting, tapi masih saja diberitakan oleh media.

Terkait hal yang tidak penting ini, menurut Rizal Ramli kedua pasangan capres, yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi pun seperti itu. Maksudnya kedua pasangan capres tadi masih cenderung membahas masalah-masalah yang tidak penting hingga saat ini.

"Hari ini kebanyakan calon engga bicarakan isu yang penting untuk bangsa, kedua belah pihak,"kata Rizal Ramli seperti dikutip dari tribunnews.com (9/11/18).

Memang bisa saja ada yang mengatakan penting atau tidak penting itu subyektif, atau belum tentu benar apa yang dikatakan oleh Rizal Ramli tadi, namun kalau menyimak perkembangan politik yang ada hingga sekarang ini, ada benar juga kedua kubu capres masih cenderung membahas atau memasalahkan hal-hal yang kurang bahkan tidak penting seperti halnya kasus Miyabi tadi.

Baru-baru ini saja politikus Partai Gerindra Fadli Zon melontarkan sebuah puisi yang berjudul "Ada Genderuwo di Istana", kemudian dibalas dengan puisi "Genderuwo ohh...Genderuwo" dari Inas Nasrullah (Hanura) dan "Ada Genderuwo di Senayan" oleh Arsul Sani (PPP).

Kok lama-lama para politikus ini kayak anak kecil ya? Hal-hal yang tidak penting saja dibahas. 

Pantas Miyabi dan kasusnya pun masih saja dibahas dan diberitakan oleh media hingga saat ini.


Mampukah Bima Sakti Membuktikan Omongannya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun