Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) diberitakan menjadi pengacara pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin, padahal selama ini ia dikenal sering mengkritik Presiden Jokowi.
Selain kerap mengkritik Presiden Jokowi, kontroversi Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin adalah ia masih menjadi pengacara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Namun terkait adanya permintaan agar dirinya mundur dari pengacara HTI supaya tidak terjadi konflik kepentingan, menurut Yusril perkaranya boleh dibilang sudah selesai, tinggal menunggu keputusan Mahkamah Agung saja. Justru ia salah kalau mengambil keputusan mengundurkan diri dari pengacara HTI tadi.
Lalu di mana pernyataan Yusril yang lucu?
Rupanya sebelum menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin, ia pernah diminta bergabung menjadi Timses Prabowo-Sandi. Ketika ia menanyakan tentang strategi pasangan capres itu, Sandi belum menjawabnya hingga saat ini.
Ada kekhawatiran Ketua Umum PBB ini jika strateginya tidak jelas, tiap hari kampanye untuk pasangan capres Prabowo-Sandi, sementara ia sendiri adalah caleg.
"Tapi di lapangan digergaji Gerindra kan saya bisa dipermalukan sebagai ketua partai. Pak Sandi bilang ya nanti akan bicarakan dengan Prabowo tapi sampai hari ini tidak dijawab," begitu antara lain kata Yusril di sini.
Digergaji? Mengapa istilahnya digergaji, bukan dikapak? Diperkirakan hanya sedikit pihak yang tertawa terkait istilah digergaji tadi, lebih banyak yang tersenyum simpul saja.
Ada lagi pernyataan Yusril yang cukup mengejutkan. Menurutnya saat ini sulit berkomunikasi dengan Prabowo. Jangankan dirinya, bahkan Rizieq Shihab sekalipun.
"Saat ini Habib Rizieq pun tidak bisa menelepon Pak Prabowo, jadi emang agak susah dihubungi, bagaimana diharapkan jadi ketua koalisi," kata Yusril seperti dikutip dari detik.com (7/11/18).
Lho? Katanya Rizieq Shihab akan dipanggil pulang, bila perlu dijemput dari Timur Tengah? Bagaimana hal itu bisa dilakukan, kalau tidak ada komunikasi, meski lewat telepon? Apakah komunikasi yang ada selama ini antar berita saja?