Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kasus "Tampang Boyolali" Tidak Ada Unsur Politis

5 November 2018   07:08 Diperbarui: 5 November 2018   09:08 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus "Tampang Boyolali" menjadi berita hangat belakangan ini setelah seorang warga Boyolali melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya dan aksi unjuk rasa ribuan warga Boyolali terkait pernyataan Prabowo saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Boyolali (30/10).

#SaveMukaBoyolali sempat trending di jejaring sosial setelah aksi "Boyolali Bermartabat" tadi. Meski kubu Prabowo mengatakan hanya bercanda pernyataan "Tampang Boyolali" itu dan maksud Prabowo sebenarnya baik, tapi ribuan warga Boyolali tidak percaya, makanya ada unjuk rasa atau aksi "Boyolali Bermartabat". 

Kasus "Tampang Boyolali" ini diperkirakan akan menurunkan elektabilitas Prabowo-Sandi, terutama di kalangan pemilih milineal. 

"Kalau millenial menganggap itu negatif saat ini, bisa jadi suara dari Prabowo - Sandi jelek, maka tim pemenangan politik Prabowo gimana caranya bisa menetralisir itu. Bagaimana bisa mengembalikan bahwa Prabowo tidak di stigma sebagai elit yang rasis, merendahkan kelompok atau masyarakat tertentu, karena ini sensitif sekali," kata seorang pengamat Sosiologi Politik dari Airlangga, Novri Susan (tribunnews.com).

Cukup memprihatinkan, padahal jargon politik Prabowo-Sandi antara lain membidik kaum emak-emak dan milineal agar bersedia memberikan suaranya pada Pilpres 2019. 

Para politikus kubu Prabowo-Sandi berusaha menetralisir kasus "Tampang Boyolali" ini dengan mengatakan ada politisasi. 

Benarkah ada politisasi atau unsur politis pada kasus "Tampang Boyolali" yang menyebabkan ribuan warga Boyolali menggelar aksi "Boyolali Bermartabat"?

Seorang warga Boyolali S Paryanto mengatakan bahwa aksi tersebut tidak ada unsur politis sama sekali. "Yang kami perlukan adalah Prabowo minta maaf kepada warga Boyolali secara terbuka, karena pidatonya yakni 'Tampang Boyolali' itu menyinggung perasaan warga Boyolali," katanya di sini.

Mana yang lebih layak dipercaya, omongan politikus atau omongan warga Boyolali tadi? 

Kalau mengacu pada pernyataan warga Boyolali tadi jelas tidak ada unsur politis. 

Tapi kubu Prabowo menolak minta maaf dengan alasan tidak ada kesalahan atas ucapan Prabowo dalam pidato pembukaan posko relawan Prabowo-Sandi di Boyolali itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun