Tidak ada maaf bagi Prabowo? Terlalu keras atau biasa saja pernyataan ini?Â
Tulisan sebelumnya - Prabowo dan "Tampang Boyolali" - mengatakan ada seorang warga asal Boyolali yang melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya terkait ucapannya saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10).
Kasus "Tampang Boyolali" samakin terasa panas setelah ribuan warga Boyolali, termasuk tokoh-tokohnya melakukan demonstrasi. Bupati Boyolali Seno Samodro dalam orasinya antara lain mengatakan:
"Tadi di spanduk disampaikan Prabowo harus minta maaf, tetapi kita sepakat, tidak ada maaf bagimu. Yang jelas kita tidak akan memilih Prabowo. Itu saja. Yang paling ditakuti Prabowo kalau kita tidak memilih Prabowo. Suara itu akan kita dengungkan sampai menggunakan seluruh energi dan kekuatan Boyolali, agar tidak memilih Prabowo," katanya (detik.com).
Jelas pernyataan "tidak ada maaf bagimu" Bupati Boyolali tadi artinya tidak ada maaf bagi Prabowo.Â
Gara-gara kasus "Tampang Boyolali" ini publik pun jadi tahu, KSAD Jenderal Mulyono berasal dari Boyolali. Bukan hanya itu saja, orang tua Presiden Jokowi pun berasal dari sana."Bapak ibu saya itu orang desa di Boyolali," katanya di sini.Â
Meski kubu Prabowo-Sandi mengatakan "Tampang Boyolali" hanya bercanda, tapi cukup banyak juga orang Boyolali yang tidak bisa menerima candaan itu. Buktinya Prabowo sudah dipolisikan, juga didemo oleh ribuan orang, bahkan Bupati Boyolali mengatakan tidak ada maaf bagi Prabowo.
Entah ke mana larinya bola panas "Tampang Boyolali" ini, meski Sandi sudah mengatakan jangan dipolitisasi.Â
"Jangan dipolitisasi. Pernyataan Pak Prabowo adalah pernyataan sebagai bapak bangsa yang ingin mengangkat isu agar kita semua bergandengan tangan untuk memastikan bahwa kesenjangan ini bisa kita persempit."Â
Mungkin ada sebagian pihak yang tersenyum simpul terkait pernyataan "jangan dipolitisasi" dari Sandi tadi mengingat ukuran tempe pun ingin dilombakan.
Sila baca:Â Ide Sandi Ini Seperti Anak Kecil?