Hanya pencitraan Jokowi saja, kalimat seperti ini sudah tidak asing lagi. Pihak oposisi sepertinya senang menggunakan kalimat tadi menjadi bagian dari serangan politiknya. Tidak bosan?Â
Sampai sekarang pun masih digunakan, artinya masih dianggap sebagai serangan politik yang cukup ampuh. Perihal ada sebagian masyarakat yang bosan atau ingin muntah terkait serangan politik pihak oposisi berupa hanya pencitraan Jokowi saja tadi, seakan tidak ada bentuk serangan politik lainnya, mungkin saja para politikus itu mengatakan: "Ah, itu kan DL...Derita Lo, bukan DG...Derita Gue".Â
Hanya pencitraan Jokowi saja, ada kemungkinan akan terdengar lagi setelah Jokowi melakukan blusukan ke pasar Lawang Suryakancana, Bogor, Jawa Barat (Selasa, 30/10/2018).
Jokowi menanyakan harga cabai kepada seorang pedagang.
"Ini berapa cabai sekilo, Bu?"Â
"Rp 30 ribu, Pak. Sudah turun," jawab pedagang itu.
Halah, itu kan sudah diatur. Sebelumnya orang-orang Jokowi pergi ke pasar lebih dulu dan membisikkan kepada para pedagang. Nanti kalau pak Jokowi tanya, bilang harga sudah turun ya.Â
Mungkin saja pikiran di atas tadi ada di benak para politikus pihak oposisi, kemudian kembali terlontar serangan politik berupa hanya pencitraan Jokowi saja.
Sekitar 30 menit Jokowi blusukan di pasar itu, mendatangi pedagang sayur bayam, tempe, dan tahu. Tak lupa membeli kemangi, tomat, alpukat, tempe, dan mangga.
Halaaah, itu kan supaya dibilang dekat dengan rakyat kecil. Makanya sambil blusukan, belanja juga seadanya. Berapa sih harga sayur dan buah yang dibeli tadi.Â
Kembali ada kemungkinan pernyataan dari politikus kubu lawan seperti itu, kemudian mengatakan hanya pencitraan Jokowi saja.
Sebelumnya saat blusukan ke salah satu pasar tradisional di Semarang, menurut Jokowi biasanya inflasi 8-9 persen, tapi sekarang sudah di bawah 3,5 persen yang menunjukkan harga terkendali.
"Dipikir saya nggak pernah keluar-masuk pasar," begitu antara lain kata Jokowi di sini.
Halaaah, kalau tidak keluar-masuk pasar, berarti tidak ada pencitraan dong! Gimana sih?
Pusing pala barbie menghadapi serangan politik berupa hanya pencitraan Jokowi saja, akhirnya semua pun dianggap seperti itu?
Kalau ada yang pusing, kembali akan terlontar pernyataan: "Ah, itu kan DL...Derita Lo, bukan DG...Derita Gue".
Bagaimana cara mudah dan efektif mengatasi serangan politik yang itu-itu saja, seperti hanya pencitraan Jokowi saja tadi?
Cuekin aja. Anggap kentut atau angin lalu. Tidak tertutup kemungkinan para politikus pihak oposisi pun sewot karena terus menerus dicuekin dan dianggap angin lalu.
Pemerintah dan Jokowi gimana sih? Dikritik kok cuek aja? Suara kami ini suara rakyat! Aspirasi rakyat! Jangan cuek begitu dong. Bikin orang marah dan darah tinggi saja!
Ah, itu kan DL...Derita Lo, bukan DG...Derita Gue.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H