Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Benarkah Sandi Sedang Menghibur Diri?

27 Oktober 2018   21:07 Diperbarui: 28 Oktober 2018   06:44 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hasil survei dari lembaga survei seperti LSI, Populi Center dan Litbang Kompas mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin jauh mengungguli elektabilitas Prabowo-Sandi hingga sekitar 20%. Sila baca di sini.

Wajar saja jika ada pendukung Prabowo-Sandi yang merasa prihatin dan menganggap pasangan capres ini sudah "habis". Namun masih ada yang berusaha menghibur diri dengan mengatakan tidak percaya dengan hasil-hasil survei karena sering meleset.

Tapi Sandi justru mengakuinya. "Jadi kita nggak usah membohongi diri sendiri," begitu antara lain katanya di sini.

Mungkin Sandi sadar, dibohongi orang lain saja sakitnya bukan main, apalagi membohongi diri sendiri. Kasus hoax Ratna Sarumpaet telah membuka mata publik bahwa cukup banyak politikus yang selama ini dianggap pintar, cerdas atau seperti itu pada kenyataannya jauh panggang dari api.

Bahkan pernah ada seorang politikus Gerindra yang koar-koar dan mengatakan salah satu dari politikus yang "termakan" kasus hoax Ratna Sarumpaet tadi seorang jenius dengan IQ 120. 

Kini siapa lagi yang percaya?

Meski Sandi telah mengakui keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin, tapi tak lupa mengklaim, menghibur diri dan masih memainkan taktik "ngeles kayak bajaj".

Menurutnya ketertinggalan elektabilitas tadi sudah semakin terkejar, tapi sama sekali tidak disebutkan datanya, atau data mana yang digunakan untuk mendukung pernyataannya tadi. 

Ia pun mengatakan isu ekonomi yang selama ini dilontarkan mendapat apresiasi dari masyarakat yang cenderung hanya sebuah klaim yang lebih berguna untuk menghibur diri.

Kasus hoax Ratna Sarumpaet yang telah mempermalukan sejumlah tokoh politik - termasuk yang katanya jenius dengan IQ 120 tadi - menurut Sandi tidak ada pengaruhnya terhadap elektabilitas Prabowo-Sandi. Ia pun yakin masyarakat tidak terpengaruh dengan kasus itu.

"(Ratna Sarumpaet) itu nggak ada dampaknya sama sekali, tidak ada dampak," katanya.

Ternyata yang namanya klaim, taktik "ngeles kayak bajaj" dan menghibur diri itu masih diperlukan oleh politikus di negeri ini. 

Dengan harapan siapa tahu saja masih ada yang percaya. 

Ya, kalau masih ada yang percaya, syukur. 

Kalau gak ada, ya mansyur.

***

SBY dan "Strategi Kampanye Tidur"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun