Kompasiana Biasa Saja, tapi Gak Masalah

Sampai saat ini, di usia yang sudah 10 tahun, masih ada sejumlah pertanyaan yang menggelitik terkait Kompasiana, yaitu antara lain:

1. Jumlah pembaca atau yang mengklik sebuah artikel masih sering mendadak turun atau berkurang. Contohnya hari ini, terjadi pada artikel "Puisi Fadli Zon Dibalas Bertubi-tubi, Ha-ha-ha". Tadi sebelum ditinggal sebentar jumlahnya sudah 40 an, kenapa jadi tinggal 2? Jangan-jangan ada tuyul. Tapi kok aneh tuyulnya, doyan makan viewer artikel.

2. Kolom Terpopuler masih membingungkan. Beberapa waktu lalu pernah ada artikel Kompasianer setiap kali terbit nongkrong di sana. Curiga dunks...diributkan, baru kembali normal, itupun setelah berlangsung cukup lama. 

Kini artikel politik tidak lagi terlalu mendominasi Kolom Terpopuler. Jangan-jangan pembaca Kompasiana sudah beragam, atau artikel dari kanal apapun banyak pembacanya. Jadi, gak perlu curiga lagi...ha-ha-ha.

3. Dari dulu sampai sekarang pertanyaan ini masih menggelitik, yaitu tidak ada fitur untuk menghapus akun Kompasiana. Kenapa ya? 

Selain tiga pertanyaan di atas tadi sebenarnya masih ada lagi, tapi lupa. Itupun sudah bagus atau lebih banyak dari program Keluarga Berencana yang "cukup dua" saja.

Sekali lagi, Kompasiana biasa saja, tapi gak masalah.

Kalau Kompasiana luar biasa justru mengkhawatirkan. Mungkin saja banyak ditinggal oleh penulisnya karena mau tak mau harus menulis artikel yang luar biasa juga.

Kasihan kan Kompasianer yang biasa menulis artikel yang biasa-biasa saja.