Ratna Sarumpaet masih menjadi pembicaraan publik, termasuk para politikus. Kasus hoax Ratna Sarumpaet membuat pusing beberapa elite parpol yang begitu mudahnya "termakan" cerita bohong pendukung Prabowo itu.
Selama ini taktik 'ngeles kayak bajaj" boleh dibilang cenderung gagal, atau tidak bisa meyakinkan publik, justru membuat sebagian pihak tertawa terpingkal-pingkal. Maksud hati ingin terlihat cerdas dengan menggunakan taktik "ngeles kayak bajaj" tadi, tapi hasil yang didapat cenderung mengecewakan atau sama sekali tidak terlihat cerdasnya.Â
Mengapa?
Jawaban mudahnya, orang yang tidak cerdas sulit menemukan taktik yang jitu agar bisa keluar dari masalah yang dihadapinya. Tidak terpikir olehnya menggunakan taktik lain selain taktik standar seperti taktik "ngeles kayak bajaj". Namun di sisi lain bisa dimaklumi karena kapasitas otaknya terbatas, dan terbukti dengan begitu mudahnya "termakan" cerita bohong, tidak ada cek dan ricek, percaya begitu saja.Â
Kasihan? Kalau masalah kasihan atau bukan, itu soal lain.
Berita terbaru mengenai Ratna Sarumpaet diperkirakan bisa membuat sebagian pihak jantungnya berdegup kencang atau dag dig dug karena pihak kepolisian telah memanggil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebagai saksi kasus hoax Ratna Sarumpaet, padahal namanya tidak termasuk dalam daftar 17 tokoh yang dipolisikan oleh Komunitas Pengacara Indonesia Pro-Jokowi (Kopi Pojok) seperti tertulis di sini.
Bingung? Karena belum pernah nonton film bermutu yang menceritakan bagaimana pihak kepolisian melakukan interogasi sehingga bisa mendapat informasi yang berguna untuk bahan penyidikan lebih lanjut? Bahkan taktik interogasi sederhana seperti "good cop and bad cop" saja tidak tahu?
Tapi di sisi lain pernah menyaksikan film mafia yang bisa membuat orang cengeng terharu, air mata pun jatuh berlinang karena seorang mafia yang diinterogasi oleh pihak kepolisian tetap bungkam seribu bahasa dan rela dirinya saja yang masuk penjara?
Pihak kepolisian memiliki taktik dalam melakukan interogasi. Bisa saja awalnya terlihat "muter-muter kayak gasing", tapi tidak tertutup kemungkinan taktik tersebut menuai hasil yang cukup menggembirakan.
Ratna Sarumpaet telah "bernyanyi" atau menyebut sebuah nama untuk diperiksa dalam kasus hoax yang membuat beberapa elite parpol terlihat bodoh di mata masyarakat, dan kemungkinan besar akan ada nama lain yang diperiksa oleh pihak kepolisian berdasarkan keterangan dari Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet bikin dag dig dug sebagian pihak saja?