Kasus hoax Ratna Sarumpaet telah mempermalukan kubu Prabowo, menurut mereka yang masih punya akal sehat. Tapi menurut sebagian pihak yang akal sehatnya mulai atau sudah diragukan bisa saja sebaliknya, atau sama sekali tidak ada yang perlu merasa malu.Â
Mengapa mesti bingung dan heran? Bukankah sebagian pihak tadi akal sehatnya mulai atau sudah diragukan?
Mengacu pada tersangka koruptor yang ditangkap oleh KPK yang masih bisa tersenyum, bahkan tertawa sambil melambaikan tangan, sedangkan dirinya saat itu masih punya akal sehat tapi tidak merasa malu, apalagi sebagian pihak yang akal sehatnya mulai atau sudah diragukan tadi.
Meski Ratna Sarumpaet telah mengarang cerita bohong dan disebarkan oleh mereka yang memiliki kepentingan tertentu, tapi setidak-tidaknya ia masih memiliki akal sehat.
Setelah ditangkap oleh pihak kepolisian ketika Ratna Sarumpaet hendak terbang ke Chile, kemudian ditetapkan sebagai tersangka, kini pendukung Prabowo yang satu ini sudah resmi ditahan.
"Penyidik setelah melakukan penangkapan dan mulai malam ini penyidik melakukan penahanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta seperti dikutip dari detik.com (6 Oktober 2018).
Bagaimana tanggapan Ratna Sarumpaet setelah dirinya resmi ditahan sehubungan dengan kasus dugaan hoax penganiayaan tadi?
Menurutnya hal itu merupakan risiko atas perbuatannya.
"Nggak apa-apa, itu risiko," katanya.
Jawaban yang singkat dan padat sekaligus membuktikan bahwa Ratna Sarumpaet:
1. Lebih jantan dibanding para politikus yang masih saja senang ngeles kayak bajaj.
2. Tidak banyak cincong, bukan seperti para politikus yang mudah dibohongi dan banyak koar sehingga publik pun bisa menilai kapasitas otak para politikus itu.
3. Masih memiliki akal sehat karena Ratna Sarumpaet tahu risiko akibat perbuatannya.
Lebih jantan, tidak banyak cincong, dan masih memiliki akal sehat, tapi di sisi lain secara langsung atau tidak langsung Ratna Sarumpaet telah mempermalukan sebagian pihak.
Siapa sebagian pihak itu?
Ya, mereka yang tidak jantan atau masih saja senang ngeles kayak bajaj, koar-koar minta dikasihani bahwa dirinya hanya korban, akal sehatnya mulai atau sudah diragukan, juga masih belum sadar atas risiko dari perbuatannya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H