Ratna Sarumpaet ditangkap oleh pihak kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta ketika ia ingin terbang ke Chile.
Jika tidak ada kasus hoax yang sempat menggegerkan itu, mungkin saja ada pihak-pihak yang lantang bicara sekaligus terlihat seperti pahlawan dan mengatakan:Â
- Pelanggaran HAM berat.
- Tidak demokratis!
- Kejam, nenek-nenek berusia 70 tahun ditangkap.
- Hukum tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.
- Orde Baru masih lebih baik dari rezim sekarang.
Setelah Ratna Sarumpaet ditangkap, ia pun dijadikan tersangka.
"Statusnya kemarin panggil saksi. Tapi, karena dia mau melarikan diri, ya kita naikkan jadi tersangka," ujar AKBP Jerry Siagian seperti dikutip dari detik.com (4/10/2018).
Sebelumnya Ratna Sarumpaet dilaporkan ke Polda Metro Jaya gara-gara hoax penganiayaan dan pihak kepolisian akan terus menindaklanjutinya. Fadli Zon serta Dahnil Anzar Simanjuntak pun dilaporkan terkait dugaan penyebaran hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet tadi.
Mengapa tidak ada nama Prabowo Subianto? Apa bedanya dengan Fadli Zon? Pertanyaan tadi sebaiknya disimpan dulu sambil menunggu perkembangan selanjutnya, tapi apa salahnya sehingga Ratna Sarumpaet ditangkap? Bukankah hoax yang disebarkannya itu telah membuat dirinya menjadi "Pahlawan Zaman Now"?Â
Berikut ini alasannya Ratna Sarumpaet adalah "Pahlawan Zaman Now".
Pertama, Ratna Sarumpaet telah menunjukkan siapa saja yang percaya dengan berita bohongnya tadi sehingga publik pun bisa menilai kapasitas otak orang-orang atau para politikus yang percaya dengan berita bohongnya itu.
Kedua, Ratna Sarumpaet pun telah menunjukkan kinerja pihak kepolisian yang bagus di mata masyarakat karena relatif cepat dan singkat menuntaskan kasus yang belakangan ini cukup menghebohkan dan menyita perhatian publik.
Ketiga, para politikus dan mereka yang percaya sekaligus menunjukkan kapasitas otaknya cukup memprihatinkan tadi, ada kemungkinan pada saat percaya dengan cerita bohong Ratna Sarumpaet lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara, dan Ratna Sarumpaet telah membantu mereka menjadi cepat sadar, belajar dan berusaha untuk tidak tertipu lagi di kemudian hari.
Sila baca: Ratna Sarumpaet adalah "Pahlawan Zaman Now"?