Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ratna Sarumpaet adalah "Pahlawan Zaman Now"?

3 Oktober 2018   19:10 Diperbarui: 28 November 2018   09:11 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Ratna Sarumpaet menghebohkan jagat belantara politik nasional sehubungan berita tentang dirinya yang dipukuli oleh orang tak dikenal sehingga wajahnya pun babak belur sedemikian rupa.

Mengingat dirinya termasuk sosok yang cukup sering mengkritik pemerintah dan juga bagian dari kubu Prabowo, wajar saja jika ada sebagian pihak yang menduga atau mengaitkannya dengan politik dan siapa pelaku di baliknya.

Pemerintah atau orang-orang yang pro pemerintah? Jokowi atau orang-orang yang pro Jokowi di balik peristiwa bonyoknya wajah Ratna Sarumpaet tadi?

Ternyata bukan, tapi semua itu hanya rekayasa belaka, dan Ratna Sarumpaet pun telah mengakuinya di sini.

Panjang lebar pengakuan dan permintaan maafnya. Mungkin saja masih ada sebagian pihak yang terharu dan berlinang air mata itu.

Para politikus - malas menyebut namanya, sila baca di berita yang ada - yang tadinya langsung percaya begitu saja mulai ngeles kayak bajaj setelah Ratna Sarumpaet mengakui berita itu bohong belaka.

Kecaman pun datang bertubi-tubi menghantam Ratna Sarumpaet seakan tidak ada lagi nilai positifnya dari berita hoax yang disebarkannya tadi, padahal boleh dibilang Ratna Sarumpaet sudah berjasa dan layak disebut "Pahlawan Zaman Now'.

Mengapa dan apa alasannya?

Pertama, Ratna Sarumpaet telah menunjukkan siapa saja yang percaya dengan berita bohongnya tadi sehingga publik pun bisa menilai kapasitas otak orang-orang atau para politikus yang percaya dengan berita bohongnya itu.

Kedua, Ratna Sarumpaet pun telah menunjukkan kinerja pihak kepolisian yang bagus di mata masyarakat karena relatif cepat dan singkat menuntaskan kasus yang belakangan ini cukup menghebohkan dan menyita perhatian publik.

Ketiga, para politikus dan mereka yang percaya sekaligus menunjukkan kapasitas otaknya cukup memprihatinkan tadi, ada kemungkinan pada saat percaya dengan cerita bohong Ratna Sarumpaet lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara, dan Ratna Sarumpaet telah membantu mereka menjadi cepat sadar, belajar dan berusaha untuk tidak tertipu lagi di kemudian hari.

Khusus poin ketiga terkait "lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara", entah sudah beberapa kali disarankan rajin mengikuti Trik dan Problem Catur yang Sederhana agar "lebih dominan pikiran dibanding perasaan yang berbicara".

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kembali hadir Trik dan Problem Catur yang Sederhana ke hadapan Anda agar kapasitas otak atau pola pikir yang ada menjadi bertambah baik dari hari ke hari, bukan sebaliknya.

Markiper (mari kita perhatikan) diagram catur di bawah ini:

chess24.com
chess24.com
  • Diambil dari partai antara Fabiano Caruana dan Shakhriyar Mamedyarov di Olimpiade Catur 2018 yang sedang berlangsung di Batumi.
  • Langkah hitam sebelumnya, Kg5.
  • b4+ ..... Kh5
  • Rd2 ..... Qg7
  • Rh2+ ... Kg4

chess.com
chess.com
  • Kg2 ...... g5
  • Qe8

chess.com
chess.com
  • Hitam pun menyerah kalah.
  • Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Makanya, kalau ada Trik dan Problem Catur yang Sederhana ikuti dan simak baik-baik agar tidak terjadi "lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara".

Gens Una Sumus.

***

Lohmenz Neinjelen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun