Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Fadli Zon: Pemerintah Sangat Lemah

2 Oktober 2018   13:47 Diperbarui: 28 November 2018   09:10 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Menurut Fadli Zon, pemerintah sangat lemah. Pernyataannya ini berkait dengan penanganan gempa di Sulawesi Tengah yang belakangan ini menyita perhatian masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun ikut menyatakan keprihatinannya. 

Supaya tidak ada salah pengertian, keprihatinan Donald Trump tadi dilontarkannya menanggapi bencana gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah, bukan prihatin atas penanganan bencana tersebut karena pemerintah sangat lemah seperti dikatakan oleh Fadli Zon di atas tadi.

Mengapa dan apa alasannya Fadli Zon mengatakan pemerintah sangat lemah?

Bermula dari cuitan Sudirman Said. Mungkin saja ada sebagian pihak yang mengatakan Sudirman Said "sok pintar, sok cerdas, sok cihui banget deh lo", dan seterusnya. 

"Lima Prinsip Manajemen Krisis: 1) perjelas siapa yang memimpin, 2) tunjuk juru bicara tunggal, jangan bersahutan, 3) jujur, jangan sembunyikan apapun, 4) terbuka pada setiap masukan dan uluran tangan, 5) kordinasi adalah kerendahan hati," tulis Sudirman Said di akun Twitternya, Selasa (2/10/2018) seperti dikutip dari tribunnews.com.

Fadli Zon pun membalas cuitan tersebut: "Dlm complex emergencies yg diperlukan adalah kepemimpinan (leadership) serta law n order. Di tahap ini pemerintah sangat lemah."

Jika pernyataan Fadli Zon ini benar, maka kredibilitas pemerintah pun turun, sekaligus menjatuhkan pamor seorang Jokowi, salah satu capres pada Pilpres 2019 selain Prabowo Subianto. 

Publik pun tahu, Prabowo adalah junjungan Fadli Zon atau Ketua Umum Partai Gerindra. Selama ini menurut hasil survei dari beberapa lembaga survei yang ada, elektabilitas Jokowi masih unggul jauh dibanding Prabowo, tapi tidak tertutup kemungkinan elektabilitas Prabowo akan naik dan menyusul, menyamakan bahkan mengalahkan elektabilitas Jokowi sekaligus terpilih sebagai Presiden RI ke 8. 

Kemungkinan itu bisa terjadi, karena menurut Fadli Zon pemerintah sangat lemah.

Fadli Zon pun tentu sangat senang jika Prabowo yang memenangkan Pilpres 2019 setelah dua kali keok pada Pilpres sebelumnya. 

Hanya ada sedikit masalah. 

Tidak banyak, sedikit saja.

Berapa banyak rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih percaya dengan pernyataan Fadli Zon tadi?

***

Lohmenz Neinjelen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun