Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kapan "Mulut Comberan" Para Politikus Bertebaran Lagi di Media Pasca Jokowi dan Prabowo Berpelukan?

31 Agustus 2018   08:31 Diperbarui: 31 Agustus 2018   12:19 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Entah sudah berapa kali terjadi hal seperti ini. Ada politikus yang terkesan bak "pahlawan" dengan himbauannya seperti "damai, sejuk, tenteram, jangan ribut, jangan berkelahi" dan seterusnya.

Ini orang gak mikir ya? Seharusnya politikus itu mikir dulu sebelum ngomong, kecuali kalau otaknya sudah terbelakang.

Kok kesannya menyalahkan pendukung Jokowi dan Prabowo?

Yang menjadi penyebab pendukung Jokowi dan Prabowo itu ribut, berkelahi, atau seperti itu siapa? Pemicunya itu siapa? Yang bikin suasana jadi panas itu siapa? Bukannya "mulut comberan" para politikus dan tokoh-tokoh pendukungnya yang bertebaran di media?

Pertanyaan terakhir, memangnya masih ampuh jurus "Maling Teriak Maling"?

Makanya, cukup menarik untuk memperkirakan kapan "mulut comberan" para politikus bertebaran lagi di media pasca Jokowi dan Prabowo berpelukan.

Sudahlah, gak usah merasa cerdas dengan memainkan trik ecek-ecek, berusaha membuat publik bingung, berlindung di balik kata "kritik", juga "demokrasi", seolah-olah publik tidak bisa membedakannya.

Perlu diingat juga, dengan catatan kalau otak politikus itu belum terbelakang, gak usah lagi deh memainkan jurus "Maling Teriak Maling" itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun