Entah sudah berapa kali terjadi hal seperti ini. Ada politikus yang terkesan bak "pahlawan" dengan himbauannya seperti "damai, sejuk, tenteram, jangan ribut, jangan berkelahi" dan seterusnya.
Ini orang gak mikir ya? Seharusnya politikus itu mikir dulu sebelum ngomong, kecuali kalau otaknya sudah terbelakang.
Kok kesannya menyalahkan pendukung Jokowi dan Prabowo?
Yang menjadi penyebab pendukung Jokowi dan Prabowo itu ribut, berkelahi, atau seperti itu siapa? Pemicunya itu siapa? Yang bikin suasana jadi panas itu siapa? Bukannya "mulut comberan" para politikus dan tokoh-tokoh pendukungnya yang bertebaran di media?
Pertanyaan terakhir, memangnya masih ampuh jurus "Maling Teriak Maling"?
Makanya, cukup menarik untuk memperkirakan kapan "mulut comberan" para politikus bertebaran lagi di media pasca Jokowi dan Prabowo berpelukan.
Sudahlah, gak usah merasa cerdas dengan memainkan trik ecek-ecek, berusaha membuat publik bingung, berlindung di balik kata "kritik", juga "demokrasi", seolah-olah publik tidak bisa membedakannya.
Perlu diingat juga, dengan catatan kalau otak politikus itu belum terbelakang, gak usah lagi deh memainkan jurus "Maling Teriak Maling" itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H