Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kasihan Prabowo karena "Termakan" Taktik SBY?

25 Juli 2018   06:00 Diperbarui: 28 November 2018   09:03 3228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: detik.com

Kasihan Prabowo?

Mengapa bisa tercetus asumsi kasihan Prabowo ini?

Prabowo dan SBY mengadakan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta (24/7/2018) untuk menjajaki koalisi Gerindra dan Demokrat pada Pilpres 2019. Namun meski Prabowo dan SBY sudah berbicara empat mata lebih dari satu jam, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan antara elit Gerindra dan Demokrat belum juga ada kesepakatan.

Menurut SBY akan ada pembahasan secara substantif di hari-hari mendatang. Sekjen Partai Gerindra Muzani pun mengatakan nantinya ada tim kecil yang akan menindaklanjuti pertemuan antara Prabowo dan SBY tadi.

Diperkirakan sekitar dua minggu ke depan pembicaraan mengenai rencana koalisi dua parpol ini akan menjadi berita yang cukup hangat atau dengan kata lain taktik "politik caper (cari perhatian)" pun berhasil.

Siapa yang lebih diuntungkan dengan keberhasilan taktik "politik caper" ini?

Prabowo dan Partai Gerindra, atau SBY dan Partai Demokrat?

Kalau masalah caper dan sejenisnya serta siapa yang lebih lihai dalam hal ini sepertinya mudah saja ditebak.

SBY pun terkesan curhat di sini. Menurutnya banyak sekali rintangan dan hambatan untuk menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam pemerintahan, meski Presiden Jokowi pun menginginkannya.

Banyak sekali? Ada contohnya?

Tidak ada, SBY sama sekali tidak memberikan contohnya, meski tadi dikatakannya banyak sekali. Untungnya SBY tidak mengatakan "buaaaaanyak sekali".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun