Prancis juara Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan tim yang hokinya gede, yaitu Kroasia di babak final dengan skor akhir 4-2.
Empat gol yang mengantarkan Prancis juara Piala Dunia 2018 dicetak oleh Mario Mandzukic (18') atau gol bunuh diri, Antoine Griezmann lewat titik pinalti (38'), tendangan Pogba (59) dan Klyan Mbappe (65), sedangkan dua gol Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic (28) dan Mario Mandzukic (69).
Kroasia jauh hari diprediksikan salah satu finalis Piala Dunia 2018.
Sila baca: Dewi Fortuna Telah Memilih Kroasia?
Jika menyimak tulisan "Inggris Juara Piala Dunia 2018, Bwa-ha-ha-ha!" dan "Belgia Juara Piala Dunia 2018, Bwa-ha-ha-ha!", sudah bisa diperkirakan dua tim yang berlaga di babak final, tapi mengingat penampilan luar biasa Inggris saat menyingkirkan Swedia, dan Belgia menghempaskan Brazil di babak perempat final timbul harapan sebagian pihak bahwa Inggris dan Belgia yang akan berhadapan di babak final.
Prancis juara, namun di sisi lain Kroasia hokinya sudah habis!
Sulit mengalahkan tim yang hokinya gede. Sepak bola bukan masalah teknis semata, dewi fortuna pun ikut bicara. Ketika Kroasia mengalahkan Denmark lewat adu tendangan pinalti di babak 16 besar, di sinilah mulai terlihat Kroasia hokinya gede! Rusia dan Inggris pun tersingkir di babak perempat final dan semifinal.
Namun hoki, keberuntungan atau dewi fortuna itu tidak akan selamanya bergayut di tubuh Kroasia, cukup sampai di babak final saja. Makanya Prancis juara Piala Dunia 2018 karena bukan Inggris lawannya di babak final.
Sila baca juga di sini.
Kata orang bijak yang kepalanya pitak, upah atau balasan setelah mendapat hoki itu pahit! Maksudnya, ketika hoki itu sudah habis, bersiaplah menerima keadaan yang pahit.
Gol bunuh diri Mario Mandzukic adalah tanda-tanda hoki Kroasia sudah habis, kemudian disusul dengan penilaian subyektif wasit yang memberikan pinalti kepada Prancis.
Seandainya tidak ada gol bunuh diri Mandzukic, dan wasit tidak memberikan pinalti, bukan Prancis juara Piala Dunia 2018 tapi Kroasia, kata sebagian pihak yang sering nonton sinetron kisah perempuan miskin yang ditabrak mobil lelaki kaya (atau sebaliknya), kemudian berkenalan, pacaran, setelah melewati jalan berliku akhirnya menikah juga, dan hidup bahagia selamanya (oh yeaaah...beibeh!).
Bukankah kalau Kroasia yang juara akan seindah cerita sinetron itu?
Keberpihakan kepada si miskin, si lemah atau mirip-mirip seperti itu, oh indahnya. Siapa yang tidak terharu? Tapi kenyataannya si kaya dan si kuat Prancis juara Piala Dunia 2018.
Seharusnya lebih banyak sinetron kisah perempuan miskin tetap nyuci dan nimba air dari sumur, sedangkan lelaki kaya yang mendadak baik hati dan tidak sombong setelah mobilnya tak sengaja menabrak perempuan miskin itu tetap ke diskotik, ayeee...!
Tapi kalau kebanyakan sinetron yang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, lalu kapan mimpinya? Sedangkan manusia butuh mimpi.
Dewi fortuna pun suka iseng. Hoki Kroasia sudah habis, tapi ditimbulkan lagi harapan lewat gol Mandzukic akibat kebodohan kiper Prancis sehingga skor berubah 4-2.
Mudah-mudahan sinetron perempuan miskin dan lelaki kaya yang hidup bahagia itu bisa terwujud, tapi hingga wasit meniup peluit terakhir, yang perempuan miskin tetap nyuci dan nimba air dari sumur, sedangkan yang lelaki kaya tetap...aye!
Prancis juara Piala Dunia 2018 karena hoki Kroasia sudah habis.
Salam bola itu...aye!
Maksudnya salam bola itu bundar, bukan peang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H