Ronaldo dikhabarkan akan hengkang dari Real Madrid karena gajinya tidak dinaikkan hingga setara Messi. Beritanya berhembus kencang usai pergelaran babak final Liga Champions bulan Mei 2018 lalu. Artinya sudah lebih dari sebulan, tapi masih saja menjadi berita hangat dan cenderung digembar-gemborkan kepindahan Ronaldo ini. Terakhir diberitakan Ronaldo akan pindah ke Juventus.
Hah? Pindah ke Juventus? Apakah Ronaldo mendadak jadi bodoh? Jangan-jangan media yang memberitakannya saja yang bodoh?Â
Ronaldo atau media yang sebenarnya bodoh?
Kembali kata "bodoh" mencuat, padahal masih ada sebagian pihak yang risih apabila mendengar kata bodoh, dungu, tolol, bego, goblok dan sejenisnya. Entah mengapa risih, dan alasan risihnya pun bisa berbeda satu dan lainnya.Â
Namun terlepas masih ada sebagian pihak yang risih dan sebagian pihak lainnya menganggap biasa saja, mengapa dikatakan Ronaldo bodoh atau media yang bodoh?
Sejak awal pun diperkirakan Ronaldo pindah ke Juventus hanya lelucon saja. Masak sih Ronaldo jadi bodoh begitu dan mau saja bermain di "Liga Tarkam"?
Liga Italia dan Jerman saat ini adalah "Liga Tarkam" karena hanya sedikit pemain top yang bermain di sana. Dunia pun malas menyaksikannya, bahkan ada sebagian pihak yang mengatakan dibayarpun ogah untuk menyaksikan pertandingan di Liga Jerman. Sementara Ronaldo adalah sosok yang cenderung suka pamer atau ingin menjadi perhatian dunia, makanya cukup mengherankan juga ia mau saja bermain di Liga Italia yang sepi tadi. Selain itu selama ini Juventus lebih senang menjual pemain bintangnya, masih muda pula. Tumben ingin beli pemain bintang seperti Ronaldo, sementara Ronaldo pun sudah beranjak tua.Â
Kehadiran Ronaldo akan mengangkat pamor Liga Italia? Sudahlah, lupakan saja mimpi itu. Liga Italia dan Jerman masih akan tetap menjadi "Liga Tarkam" meski ada pemain bintang tua seperti Ronaldo.
Jangan-jangan Ronaldo pindah ke Juventus hanya bagian dari trik Ronaldo supaya tetap menjadi perhatian dunia? Ia pun boleh dikatakan sukses dengan triknya itu, terbukti banyak media yang percaya dan mengutip berita tersebut. Artinya Ronaldo tidak bodoh, tapi medianya saja yang bodoh termakan trik Ronaldo tadi.
Media bodoh? Sementara medianya laku terlepas benar atau tidaknya termakan trik Ronaldo? Yang benar saja, media butuh pembaca dan uang. Seandainya pun dibilang bodoh tapi kalau ada uangnya tak mengapa, betul tidak?Â
Jangan-jangan bukan Ronaldo atau medianya yang bodoh, tapi para pembacanya saja.