Sulit membuat "peta negara cengeng" di Piala Dunia 2018.
Ada 32 negara yang ikut berpartisipasi untuk meraih kemenangan demi kemenangan dan akhirnya tampil sebagai juara.
Ada yang menang, tentu saja ada yang kalah. Ekspresi kemenangan atau kekalahan tadi kadang berlebihan. Masih wajar, jika tim yang menang tersenyum senang, dan yang kalah tertunduk sedih.
Memang lebih mudah menerima kemenangan dibanding kekalahan. Saking tak bisa menerima kekalahan dan negaranya tersingkir dari Piala Dunia 2018, para lelaki itu pun menangis.Â
Masih mending kalau hanya menitikkan satu atau dua air mata, tapi ini sampai berderai- derai dan sesugukan begitu.Â
Makanya ada lelucon, kalau ingin melihat lelaki yang menangis saksikan pertandingan sepak bola. Bukan hanya di Piala Dunia, ajang lainnya pun bisa dilihat. Misalnya di final Liga Champions. Terbaru, lelaki berpostur tinggi dan besar yang menangis dengan air mata yang jatuh berlinang dan berderai-derai adalah kiper Liverpool Loris Karius.
Jangan bertanya sejak Piala Dunia kapan banyak lelaki yang menangis dan kapan Piala Dunia tanpa lelaki yang menangis.Â
Sinetron Indonesia, film India dan drama Korea yang nangis-nangis itu kebanyakan perempuan, tapi kalau mau melihat banyak lelaki yang menangis ya nonton Piala Dunia (ha-ha-ha...hush!).
Meskipun banyak lelaki yang menangis di Piala Dunia 2018, seperti dikatakan di awal tadi, sulit membuat "peta negara cengeng".Â
Pemain Nigeria dan Iran menangis sesugukan, tapi kalau dikatakan "peta negara cengeng" adalah negara yang sepak bolanya masih berkembang, mengapa Jerman dan yang terbaru Spanyol begitu juga?Â
Lihat saja lelaki berpostur tubuh tinggi dan besar Thomas Muller dan Sergio Ramos yang menangis sesugukan.