Â
Apa itu "Kaum Teromel"?
Meski sudah beberapa kali ditulis, tidak tertutup kemungkinan masih ada sebagian pihak yang tidak tahu, lupa, tidak ingat, bahkan mungkin pura-pura lupa.
Makdarit (maka dari itu), tidak ada salahnya ditulis lagi.
Teromel itu singkatan dari Teletubbies Romantis Melankolis.
Memang "Kaum Teromel" ini cenderung menyebalkan. Makanya kadang pengen sepak aja bokongnya hingga melayang jauh dan tak terlihat lagi.
Seperti apa sih ciri-ciri "Kaum Teromel" ini?
Mungkin tidak cukup sepuluh artikel untuk menulis sekaligus menjabarkan ciri-ciri dari "Kaum Teromel", tapi salah satu ciri-cirinya adalah lebih dominan perasaan daripada pikiran ketika menghadapi masalah atau persoalan.
Bukankah seharusnya lebih dominan pikiran?
Seharusnya begitu, makanya agak sulit menghadapi mereka ini. Dikasih tahu yang benar, berdasarkan pikiran sehat dan jernih, cenderung tidak mengerti, meski sudah dikasih tahu berkali-kali. Siapa yang tidak gemas?
Gemaaaaas...makanya pengen sepak aja bokong "Kaum Teromel" itu, tapi di sisi lain mikir juga. Disepak berkali-kali pun gak bakalan ngerti, karena mereka itu lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara.
Cara terbaik adalah mengasah pikirannya agar lebih dominan pikiran daripada perasaan. Makanya sering dikasih Trik dan Problem Catur yang Sederhana.
Contohnya seperti ini:
![chess.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/28/a1-5b0b0a475e137326c6744bd2.jpg?t=o&v=770)
- Putih giliran melangkah.
- Bagaimana caranya putih memenangkan pertandingan ini?
- Mudah saja, tidak sulit dan rumit.
- Re2!
![chess.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/28/a2-5b0b0860dd0fa82deb64f572.jpg?t=o&v=770)
Sayang ah, Benteng putih dimakan Menteri hitam, kata "Kaum Teromel".
Gemaaaaas...kalau sayang, pacarin aja Benteng putih itu!
Menteri hitam makan Benteng putih, Qd5+.
Tujuan langkah putih berikutnya adalah Re2-d2.
Apapun langkah hitam selanjutnya, hitam tetap kalah.
Masih gak ngerti juga?
Gemaaaaas...disepak pun gak bakalan ngerti. Makanya malas menghadapi "Kaum Teromel" yang lebih dominan perasaan daripada pikiran yang berbicara.
Termasuk malas menanggapi reaksi "Kaum Teromel" setelah Madrid juara Liga Champions. Banyak kali cengkuneknya terkait insiden Ramos dan Salah.
Tidak perlu mengutip pernyataan Lampard dan Rio Ferdinand yang mengatakan wajar Ramos berusaha merebut bola dari kaki lawan. Insiden itu bisa terjadi pada siapapun, entah itu Ronaldo, Messi dan lainnya, bukan hanya Salah.
Ciri-ciri "Kaum Teromel" lainnya?Â
Banyak alasan kalau sudah kalah.
Kalah ya kalah, gitu aja kok joget?
Salam bola itu bundar, bukan peang.
Artikel sebelumnya:
- Liverpool Menerima Pesan Hingga Kebablasan
- Jurgen Klopp Sudah Tahu Liverpool akan Dibantai?
- 27 Mei adalah "Hari Pembantaian Liverpool"? (6)
- 27 Mei adalah "Hari Pembantaian Liverpool"? (1)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI