Ucapan terima kasih Jokowi kepada SBY belakangan ini beritanya cukup hangat atau dihangat-hangatkan oleh sebagian pihak. Mungkin saat ini hujan sedang turun, dan suasana pun terasa dingin. Maka dari itu, diperlukan yang hangat-hangat.
Ucapan terima kasih Jokowi kepada SBY lewat akun Istagram-nya kemarin terkait peran SBY dalam pembangunan Bandara Kertajati.Â
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Susilo Bambang Yudhoyono, Pak Ahmad Heryawan dan jajarannya, yang sudah mencanangkan sejak lebih dari satu dekade lalu."
Ada yang aneh dan luar biasa dari ucapan terima kasih Jokowi kepada SBY, dan juga Ahmad Heryawan di atas tadi?Â
Biasa saja, tapi hal yang biasa tadi ditanggapi bermacam-macam oleh para politikus dari parpol-parpol yang ada.Â
Tanggapan dari politikus yang berasal dari parpol pendukung Presiden Jokowi mudah ditebak, meski hanya lewat judul berita yang terpampang di media.Â
Bla bla bla...ucapan terima kasih Jokowi itu tulus...bla bla bla...sikap seorang negarawan...bla bla bla. Wajar, karena pernyataan itu berasal dari politikus yang parpolnya selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi.
Lucunya, ada politikus yang berasal dari parpol bukan pendukung Presiden Jokowi justru bertentangan pernyataannya sehingga mungkin saja timbul keheranan dari sebagian pihak.Â
Ada apa dengan dua parpol ini?
Menurut politikus PKS Mardani Ali Sera ucapan terima kasih Jokowi kepada SBY bukanlah ucapan bertendensi sindiran, melainkan sebagai kerja komunikasi politik yang terukur, tapi menurut politikus Gerindra Habiburokhman tidak seperti itu.
"Kayaknya sih lebih condong nyindir," katanya di sini.Â
Lho, kok beda? Bukankah selama ini Gerindra dan PKS itu kesannya kompak dan satu suara? Jangan-jangan PKS mulai condong ke Demokrat/SBY, bukan lagi ke Gerindra/Prabowo?
Pertanyaan di atas tadi biarlah hanya tinggal pertanyaan, dan kembali bahas ucapan terima kasih Jokowi kepada SBY tadi.Â
Mungkin saja ada sebagian pihak yang menilai ucapan terima kasih Jokowi itu sekadar perbaba (pernyataan basa-basi).
Perbaba yang tidak berkonotasi positif maupun negatif, tapi cuma numpang lewat saja, katakanlah seperti itu. Namun lain lagi menurut pendapat Direktur Ekesekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan.Â
Pertama, ucapan terima kasih Jokowi bisa dimaknai sebagai ucapan yang benar-benar tulus. Kedua, satire versi halus. Artinya, proyek Bandara Kertajati tidak selesai selama satu dekade lebih, tapi bisa diselesaikan oleh Presiden Jokowi dalam waktu beberapa tahun saja.
Weleh-weleh, ternyata ucapan terima kasih Jokowi aja bisa jadi ribet begini.
Artikel sebelumnya:
Isu Selingkuh Fadli Zon Dibantah, Siapa yang Bantah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H