Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Malaysia Pekok Pilih Pemimpin yang Sudah Tua?

12 Mei 2018   21:13 Diperbarui: 27 Juni 2018   16:56 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malaysia pekok?

Apa alasannya Malaysia pekok? Tolong jelaskan secara singkat saja alasannya, asal jangan gazebo (gak zelas bo).

Malaysia baru saja menyelenggarakan pemilu dan Mahathir Mohamad (92) yang didukung koalisi Pakatan Harapan terpilih sebagai perdana menteri, mengalahkan Najib Razak yang didukung koalisi Barisan Nasional yang sudah berkuasa selama 60 tahun.

Setelah Mahathir Mohamad menang seperti biasa muncul analisis-analisis politik dari berbagai penjuru, tapi dari sekian banyak analisis tadi diyakini adanya skandal mega korupsi 1MDB penyebab utamanya, atau rezim Najib adalah rezim yang korup.

Rakyat Malaysia tidak ingin dipimpin lagi oleh rezim yang korup tadi, makanya Najib pun ditendang keluar lapangan dan masuklah "pemain pengganti" Mahathir Mohamad.

Lucunya, ada sebagian pihak yang memuji kemenangan Mahathir tadi, bukannya tertawa mengingat Mahathir sudah tua masih saja dipilih, berarti regenerasi pemimpin di Malaysia tidak berjalan dengan baik, bukan?

Wajar saja kalau ada sebagian pihak yang mengatakan Malaysia pekok.

Kalau melihat dari satu sisi tadi, yaitu regenerasi pemimpin di Malaysia tidak berjalan dengan baik, ada benarnya juga, tapi kalau dilihat secara keseluruhan salah besar mengatakan Malaysia pekok.

Politik adalah kepentingan dan rakyat Malaysia memiliki kepentingan yang lebih tinggi, yaitu menendang rezim korup Najib keluar dari gelanggang politik, selain demokrasi di Malaysia pun tidak melarang orang yang sudah tua bangka menjadi perdana menteri.

Pekok artinya bodoh, dan baru-baru ini diucapkan oleh politikus gaek Amien Rais. "Ini mesti bangsa pekok (bodoh)," katanya di sini. Ia hanya melihat dari satu sisi saja, yaitu Undang-Undang Migas, lalu mengatakan bangsa Indonesia pekok.

Politikus Hanura Inas Nasrullah pun balik menyerang Amien Rais di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun