PSSI bodoh?
Mengapa atau apa alasannya disebut PSSI bodoh? Diasumsikan PSSI bodoh kalau tak bisa belajar atau memetik pelajaran dari El Clasico pada 7 Mei 2018 lalu.
Ada kartu merah yang diberikan wasit setelah Sergi Roberto menampar Marcelo pada El Clasico tadi. Komite Sepak Bola Spanyol pun akhirnya memberikan sanksi kepada Sergi Roberto tak boleh bermain sebanyak 4x pada pertandingan berikutnya, juga didenda 3005 Euro, sedangkan klubnya didenda 1400 Euro.
Sergi Roberto diganjar sanksi yang cukup berat, padahal Marcelo ditamparnya tidak terlalu keras. Bayangkan, seperti apa sanksi yang dijatuhkan kepada Sergi Roberto jika yang ditamparnya bukan Marcelo, melainkan wasit.
Bagaimana di negara ini? PSSI seharusnya sudah tahu terkait masalah-masalah yang dihadapi persepakbolaan Indonesia. Salah satu masalah tadi adalah masih saja ada pemain yang melakukan tindakan yang tidak terpuji terhadap wasit.
Terlepas mutu wasit rendah atau apapun alasannya, wasit harus tetap dihormati oleh pemain. Miris, sampai saat ini masih ada wasit yang dipukul karena keputusannya dianggap merugikan seperti tertulis dalam berita di sini.
Kejadiannya pun belum lama, baru beberapa hari lalu. Apa sanksi PSSI kepada pemain yang memukul wasit tadi? Entahlah, tidak ada berita kelanjutannya.
Jangan-jangan tidak ada sanksi?
PSSI bodoh kalau tidak memberikan sanksi kepada siapapun pemain yang memukul wasit. Siapapun, dan apapun alasannya pemain tersebut memukul wasit.
Buat aturan yang saklek saja kalau belum ada, yaitu siapapun pemain yang memukul wasit, entah pukulannya keras atau pelan, sanksinya adalah hukuman seumur hidup tidak boleh mengikuti kompetisi apapun di bawah naungan PSSI.
Apakah PSSI bodoh jika tidak segera memberlakukan aturan yang saklek seperti itu?
Apakah PSSI bodoh jika tidak bisa belajar atau memetik pelajaran dari El Clasico tadi?
Apakah PSSI bodoh jika tidak memahami bahwa sanksi yang keras seperti hukuman seumur hidup kepada siapapun pemain yang memukul wasit dan apapun alasannya memukul wasit akan berdampak positif bagi perkembangan sepakbola di negeri ini?
Entahlah, PSSI bodoh atau sebaliknya terserah penilaian masing-masing pihak saja, tapi satu hal yang sudah jelas dan pasti adalah timnas Indonesia tidak pernah lagi juara sekian lamanya, meski hanya juara Asia Tenggara.
Terakhir sebagai penutup, PSSI bodoh atau sebaliknya tidak terlalu dipikirkan selama ini, tapi mudah-mudahan saja sebenarnya PSSI itu tidak bodoh.
Salam bola itu bundar, bukan peang.