Seperti itu antara lain nada pembelaannya, padahal seandainya pun anak istrinya tidak makan dan mati, ya mati aja sana. Kenapa mesti pusing? Toh itu tanggung jawab pemain, dan juga mengapa melakukan tindakan yang bisa terkena hukuman berat.
Tapi repot memang bicara dengan kaum "teletubbies romantis melankolis" yang mudah terharu dan memaafkan. Otak bisa pindah ke dengkul.
Kembali lagi bahas El Clasico, wasit dan Gerard Pique.
Setelah wasit mengeluarkan kartu merah untuk Sergi Roberto, seharusnya Gerard Pique pun diganjar kartu merah. Mengapa? Karena Gerard Pique melakukan tindakan yang cenderung kurang ajar dan menghina. Keputusan wasit tidak adil, bodoh atau bukan, wasit tetap harus dihormati oleh pemain, termasuk Gerard Pique dalam hal ini.
Gerard Pique terlihat bertepuk tangan setelah wasit memberikan kartu merah kepada Sergi Roberto. Tepuk tangannya tadi bukan memuji keputusan wasit, tapi cenderung meledek, kurang ajar dan menghina. Sayangnya wasit tidak mengganjar Gerard Pique dengan kartu merah juga, padahal kemungkinan besar ia melihat tindakan Gerard Pique yang tidak terpuji tadi karena jaraknya cukup dekat.
Mungkin ada sebagian pihak yang membela Gerard Pique dan mengatakan Gerard Pique tidak menghina wasit dengan bertepuk tangan tadi, meski gestur tubuhnya cenderung memperlihatkan ke arah itu, atau ada pembelaan Gerard Pique wajar melakukannya karena ia memiliki fanatisme yang tinggi terhadap Barcelona, bahkan Gerard Pique yang fanatik tadi pun bercita-cita ingin jadi presiden Barcelona.
O la la...Gerard Pique fanatik? Gerard Pique ingin jadi presiden Barcelona? Bukankah orang yang fanatik, entah itu fanatik dalam sepakbola, agama, atau fanatik dalam hal apa pun cenderung orang yang bodoh?
Jika Gerard Pique jadi presiden Barcelona diperkirakan pada masa itulah Barcelona mengalami masa yang suram karena dipimpin oleh orang yang fanatik, sedangkan orang yang fanatik itu cenderung bodoh.
Salam bola itu bundar, bukan peang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H