Madrid ke babak final Liga Champions musim ini setelah bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen pada leg kedua yang baru saja berakhir. Sebelumnya pada leg pertama Madrid mengalahkan tuan rumah Bayern Munchen dengan skor akhir 2-1.
Dua gol yang membuat Madrid ke babak final dicetak oleh Karim Benzema menit 11 dan 46, sedangkan dua gol Bayern Munchen dicetak oleh Joshua Kimmich menit 3 dan James Rodriguez menit 63.
Tulisan ini tidak akan membahas panjang lebar jalannya pertandingan babak semi final leg kedua tadi.
Mengapa?
Malas, selain ogah menulis kayak wartawan. Apalagi dengan menyajikan segala data, rekor dan tetek bengek-bengek tetek lainnya, mulai dari tahun jebot hingga saat ini, kayak wartawan bola aja.
Setelah menang di leg pertama dan imbang di leg kedua, dan Madrid ke babak final, siapa yang layak dipecat?
Salah besar jika ada yang mengatakan Zinadine Zidane. Memangnya apa salah Zidane? Ada-ada saja.
Apakah Karim Benzema? Ngawur. Bukankah ia menjadi pahlawan dan mencetak dua gol pada leg kedua tadi? Pahlawan kok dipecat, ada-ada saja.
Yang layak dipecat atau kata kasarnya dibuang nantinya karena Madrid ke babak final adalah kiper Bayern Munchen, Sven Ulreich.
Kebayang gak sih, saat turun minum dan skor masih imbang 1-1, manajer Bayern Munchen Jupp Heynckes memberi pengarahan agar anak asuhnya menerapkan strategi dan taktik begini serta begitu di babak kedua nanti, pemain Munchen pun mengangguk-angguk tanda memahami kemauan manajernya tadi, tapi semua buyar gara-gara kebodohan seorang kiper.
Entah apa yang ada di pikiran kiper Bayern Munchen Sven Ulreich sehingga pertandingan babak ke dua belum berjalan satu menit sudah terjadi gol konyol pada sebuah pertandingan yang penting dan menentukan.