Alasan wasit memberikan penalti untuk Real Madrid di masa injury time atau menit-menit akhir pada leg kedua babak perempat final Liga Champions yang berlangsung dini hari tadi (12/4/2018) masih menjadi tanda tanya.
Real Madrid menang dengan skor akhir 3-0 di leg pertama babak perempat final, tapi di leg kedua Real Madrid sempat tertinggal 0-3 di menit 61, kemudian terjadilah malapetaka bagi Juventus di masa injury time karena wasit memberikan hadiah penalti kepada Real Madrid akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Benatia terhadap Vazquez, dan Ronaldo sukses mengeksekusi penalti tadi menjadi sebuah gol.
Madrid pun lolos ke babak berikutnya dengan agregat skor 4-3.
Sila baca: Real Madrid Juara Liga Champions dengan 12 Pemain?
Hadiah penalti yang kontroversial di pertandingan yang menentukan ini mendapat kecaman dari sebagian penggemar sepakbola, terutama fans Juventus.
Benarkah telah terjadi pelanggaran berat yang dilakukan oleh Benatia terhadap Vazquez di depan mulut gawang Buffon yang menjadi alasan wasit memberikan hadiah penalti kepada Real Madrid di masa injury time?
Apakah jika wasit lain yang memimpin pertandingan maka alasan wasit pun akan sama saja? Atau alasan wasit bisa berbeda? Artinya dengan kejadian yang sama keputusan wasit bukan penalti karena alasan wasit berbeda?
Sebenarnya apa sih alasan wasit memberikan hadiah penalti kepada Real Madrid di masa injury time tadi? Benarkah ada "permainan kotor" antara UEFA dan Real Madrid agar tercipta rekor baru, yaitu Real Madrid juara Liga Champions tiga kali berturut-turut?
Diduga alasan wasit memberikan penalti karena wasit sudah lelah memimpin pertandingan setelah berlari ke sana ke mari. Kelelahan wasit ini makin bertambah saja jika terjadi perpanjangan waktu 2x15 menit, belum lagi kemungkinan ada adu penalti.
Makanya, meski berada di luar kotak penalti dan terhalang pandangannya oleh beberapa pemain Juventus, wasit yang sudah lelah tadi langsung menunjuk titik putih agar pertandingannya cepat selesai, dan wasit pun bisa segera istirahat di hotel.
Salam bola itu bundar, bukan peang.