Kaus kuning dikenakan Presiden Jokowi saat olahraga pagi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Sabtu (24/3/2018).
Presiden Jokowi pun mengatakan sambil olahraga pagi mereka membahas masalah cawapres untuk Pilpres 2019.
Rupanya ada juga pengamat politik yang mengartikan kaus kuning yang dikenakan Presiden Jokowi tadi sebagai sinyal politik yang cukup kuat bahwa Airlangga Hartarto adalah cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.
Ada juga politikus Partai Golkar yang mengatakan isu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto cawapresnya Jokowi pun mulai menjadi perbincangan yang serius di Rapat Kerja Nasional Golkar yang digelar pada 22-23 Maret 2018 lalu.
Siapa yang akan menjadi cawapresnya Jokowi pun membuat seorang ketua umum sebuah parpol seperti orang yang sudah kebelet ingin jadi cawapres, dan wara-wiri ke sana ke mari meminta dukungan politik agar kebeletnya tadi bisa tuntas seketika.
Ada yang pakai kaus kuning, ada yang ingin menggiring opini bahwa ketua umum parpolnya layak menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, dan ada juga ketua umum sebuah parpol seperti orang yang sudah kebelet ingin jadi cawapres.
Kaus kuning dan kebelet?
Ada-ada saja, semuanya bisa dihubung-hubungkan atau dikait-kaitkan. Pilpres 2019 yang baru berlangsung tahun depan ini pun sudah melahirkan beberapa wacana politik kocak ala Srimulat, misalnya Prabowo Cawapres Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri pun tidak memberikan keterangan yang begitu jelas mengapa dirinya memakai kaus kuning saat olahraga pagi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor tadi.
Mungkin saja bukan sebagai sebuah isyarat politik, tapi kebetulan kaus warna lain sedang dicuci, sementara yang ada hanya kaus kuning saja.
Semua kemungkinan masih bisa terjadi, sama halnya dengan pendapat sebagian pihak yang mengatakan mungkin saja Indonesia sudah bubar pada 2030.