Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Cawapres Jokowi Meniru Adegan Srimulat?

28 Februari 2018   06:00 Diperbarui: 21 Maret 2018   21:33 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Sindiran politik atau wacana "Prabowo Cawapres Jokowi" masih saja diulang dan diulang oleh sebagian pihak, padahal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara garis besarnya pernah mengatakan bahwa ia akan maju Pilpres 2019 jika rakyat menginginkan dan parpol-parpol mendukungnya. Tentu saja sebagai capres, dan Prabowo belum pernah mengatakan akan maju sebagai cawapres.

Sindiran politik "Prabowo Cawapres Jokowi" ini pun semakin kencang ditiupkan oleh sebagian pihak tadi setelah PDIP mengumumkan Jokowi capres 2019.

Meski Fadli Zon sudah mengatakan "Jangan berpikir Pak Prabowo mau disandingkan dengan Pak Jokowi", tapi entah mengapa wacana politik kocak ini masih saja dihembuskan, termasuk oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

"Ya, sudah, kalau Pak JK tidak boleh, yang ideal adalah pasangan Jokowi-Prabowo."

Sebelumnya pun Ketua Umum PPP Romahurmuziy setuju dengan wacana "Prabowo Cawapres Jokowi", dan diulangi lagi oleh Sekjen PPP Arsul Sani.

"Setuju (Jokowi-Prabowo). Itu pernah didiskusikan antara Pak Jokowi dengan Ketum PPP Mas Romy (Muhammad Romahurmuziy) ketika bertemu," katanya di sini.

Ada benarnya juga pendapat yang mengatakan politikus itu lebih lucu dari pelawak.

Teringat Srimulat pada zaman keemasannya dengan figur seperti Tarzan, Timbul, Kadir, Bambang Gantolet, Tessy, dan lainnya yang mengocok perut penonton, meski adegan Srimulat yang mengundang gelak tawa tadi hanya pengulangan saja.

Contoh, Tessy duduk di kursi dan satu kakinya dilipat. Setelah ngobrol sejenak dengan lawan mainnya, tiba-tiba Tessy terperanjat kaget. "Mana kaki saya? Kaki saya mana satu lagi?" sambil celingak-celinguk seperti orang yang sedang kebingungan mencari kakinya yang satu lagi hilang! Penonton pun tertawa terbahak-bahak, padahal adegan itu hanya pengulangan atau sudah pernah dilakoni sebelumnya.

Entah apa maksud dan tujuan dari sebagian pihak yang masih saja mengulang sindiran politik atau wacana "Prabowo Cawapres Jokowi", meski Fadli Zon sudah mengatakan "Jangan berpikir Pak Prabowo mau disandingkan dengan Pak Jokowi."

Jangan-jangan politikus atau sebagian pihak yang masih mengulang sindiran politik "Prabowo Cawapres Jokowi" ini termasuk penggemar Srimulat juga?

Masih diulang dan diulang karena penonton masih menganggapnya lucu?

Jadi kangen dengan Srimulat.

*****

Artikel Politik Lainnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun