Ahok bebas? Bisa iya, bisa juga tidak.
Nama Ahok kembali menjadi bahan pembicaraan sehubungan dengan pengajuan PK yang merupakan haknya. Meskipun haknya, namun ada saja sebagian pihak yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, padahal zaman dan teknologi sudah sedemikian maju.
Kepentingan itu memang bisa membutakan.
Kepentingan yang mendasari sebagian pihak yang tak senang atas pengajuan PK Ahok tadi antara lain khawatir seandainya Ahok bebas, ia akan ikut Pilpres 2019 sekaligus menjadi pendamping Jokowi.
Khawatirnya seperti itu? Dalam hidup ini tak lepas dari trik atau taktik, apalagi jika sudah menyangkut politik. Bisa saja di depan mengatakan khawatir, tapi sebenarnya justru mengharapkan apa yang dikhawatirkannya tadi menjadi kenyataan.
Seandainya Ahok bebas, kecil kemungkinannya akan maju Pilpres 2019 seperti yang dikhawatirkan oleh sebagian pihak tadi. Ahok, Jokowi dan orang-orang di sekitarnya tidak akan melakukan hal itu karena terlalu beresiko secara hitung-hitungan politiknya, dan kekalahan pada Pilpres 2019 bisa saja terjadi.
Ada tiga kemungkinan seandainya Ahok bebas, dan maju Pilpres 2019 serta menjadi cawapres Jokowi tidak termasuk salah satu dari tiga kemungkinan tadi.
Adapun tiga kemungkin tersebut adalah:
Pertama, seandainya Ahok bebas, maka Ahok sementara akan menjauh dari dunia politik. Urus bisnis saja yang akan menjadi pilihan utama Ahok nantinya.
Kedua, jika Ahok bebas dan masih tetap berkecimpung di dunia politik, maka ia akan menjadi salah satu jurkam atau Tim Sukses Jokowi pada Pilpres 2019.
Ketiga, Ahok akan giat belajar catur agar pengetahuannya terkait trik atau taktik bisa digunakannya untuk kepentingan bisnis atau politik. Ahok pun akhirnya menyadari bahwa kesalahan sekecil apapun akan dihukum, dan hukumannya bisa pahit sekali.
Sebagai catatan terakhir, tolong abaikan kemungkinan yang ketiga. Sebab, segiat apapun Ahok belajar catur, dikhawatirkan ia tidak akan mengalami kemajuan yang berarti, dan akibatnya masih mudah terpancing atau termakan trik yang dimainkan oleh orang lain yang memiliki kepentingan atas dirinya.
Misal, di depan bilang khawatir, tapi sebenarnya ingin apa yang dikhawatirkannya tadi menjadi kenyataan, dan dari situ memetik keuntungan sesuai yang direncanakan.
Trik dan Problem Catur Hari Ini:
- Pion hitam e2 selangkah lagi promosi jadi Menteri.Â
- Apa yang harus dilakukan oleh putih agar putih tidak kalah?
- Re5-f6 Â ... e2-e1 M
- g6-g7+ ... Rh8-h7
- Langkah putih selanjutnya?
- Betul sekali, Gg2-e4+
- Remis, artinya putih tidak kalah.
Gens Una Sumus.
*Artikel ini sebelumnya ditayangkan diAdahati.com, tapi tanpa TPCS (Trik dan Problem Catur yang Sederhana).
Artikel Politik Lainnya:
- Elektabilitas Prabowo Turun
- Benarkah Prabowo Capres?
- Politikus Senior Gazebo
- Jokowi di Atas Angin
- Prabowo Masih Berpikir?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H