Presiden Jokowi untung, tapi hal ini tidak terkait dengan dagang barang atau sejenis itu, melainkan untung secara politik.
Tidak diajak atau dicegahnya Anies Baswedan ke podium saat penyerahan Piala Presiden kemarin masih saja hangat atau dihangat-hangatkan oleh sebagian pihak, padahal masalah ini boleh dibilang hanya masalah sepele saja.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon heran terkait masalah di atas tadi. Rupanya bukan hanya Fadli Zon saja yang berkomentar atau memberikan pernyataannya di media massa, pun Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria yang mengatakan kecewa dengan kejadian itu.
"Kami kecewa dengan sikap Paspampres. Pertanyaannya, siapa yang meminta dan memerintahkan Paspampres? Apakah iya ini inisiatif Paspampres? Kenapa melarang? Apa dasar dan alasannnya?" ujarnya di sini.
Kemarin ada yang heran, sekarang ada yang kecewa, besok apa lagi? Tak salah jika banyak pihak yang menilai Presiden Jokowi untung secara politik dengan bertebarannya pernyataan-pernyataan seperti itu, dan bukan salah Presiden Jokowi jika semakin populer dan meningkat saja elektabilitasnya karena media memuat pernyataan-pernyataan yang cenderung cengeng atau semacam itu.
Presiden Jokowi untung, dan keuntungannya semakin besar saja karena bukan hanya Fadli Zon, Ahmad Riza Patria, atau Partai Gerindra yang melakukannya, tapi juga PKS melalui pernyataan kadernya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di sini.
Atas kejadian atau masalah yang cenderung sepele tadi, yaitu Anies Baswedan tak diajak atau dicegah ke podium saat penyerahan Piala Presiden, ia pun mengatakan seperti ini:
"Pak Jokowi rugi dengan kejadian ini karena publik kian menyaksikan ada ketidakadilan dan perlakuan semena-mena. Publik mudah bersimpati pada mereka yang mendapat perlakuan semena-mena. Secara politik, Pak Jokowi rugi besar dengan kejadian ini."
Presiden Jokowi untung besar atau rugi? Memangnya masih laku taktik playing the victim yang kuno itu? Memosisikan diri sebagai pihak yang terzolimi atau semacam itu masih laku? Oh, air mata pun jatuh berlinang dan berderai-derai.
Terharu.
aku menangis sesegukan di tengah malam
oh, mengapa mereka begitu kejam terhadap diriku
aku pun merasa terzolimi, teraniaya, dan terhina
tapi mengapa tiada simpati dan empati yang berhamburan?
sedih, kutuliskan saja puisi ini
meski puisiku tak seindah puisi Fadli Zon
tapi tak salah jika kuberharap banyak yang terharu
o yeah...o yeah...o yeaaaaaaah...!
TAGS
Artikel TerkaitArtikel Lain dari Penulis
JK Masih Kuat Pengaruh Politiknya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H