Pada saat pertandingan sedang berlangsung seorang pecatur seharusnya fokus terhadap jalannya pertandingan dan mengamati pergerakan atau posisi buah catur yang ada di atas papan, tapi mungkin saja sebelum pertandingan, pecatur tersebut memiliki masalah yang sama sekali tidak berkait dengan catur. Misal, baru saja kemarin ia membeli Dollar (USD) dengan nilai Rp 15.000,- perdollarnya. Semua tabungan rupiahnya ditukarkan ke dollar, tapi hari ini nilai Rupiah menguat, dan ada kemungkinan terus menguat hingga 1 dollarnya hanya berkisaran pada angka Rp 10.000,- saja.
Pusing kepala barbie, karena sudah terbayang berapa kerugian yang akan dialami. Hal ini terbawa hingga ke pertandingan catur yang menyebabkan dirinya tidak fokus atau hilang konsentrasi.
Contoh yang berkait dengan tidak fokus atau hilangnya konsentrasi seorang pecatur tadi seperti ini (diambil dari partai atau pertandingan catur antara Miguel Najdof dan Bobby Fischer pada tahun 1966).
Hitam tidak fokus atau hilang konsentrasi pada pergerakan atau posisi buah catur yang ada sehingga kalah satu perwira Benteng beberapa langkah kemudian. Langkah putih selanjutnya, Kc4xKd6. Setelah hitam Mf8xKd6, putih Ka5xGb7, dan hitam Bb8xKb7. Rugi dua kali bandar. Sudah nilai tukar Rupiah semakin menguat terhadap Dollar, hilang pula satu Benteng setelah langkah putih seperti ini, Mf5-c8+.
Gens Una Sumus.
sumber gambar: theguardian.com, g1.globo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H