Setelah perpanjangan waktu 3 menit, wasit pun meniup peluit tanda pertandingan selesai dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Athletico Madrid.
Secara garis besar kekalahan Barcelona disebabkan antara lain:
- Mesin gol Barcelona Lionel Messi tidak berkutik pada pertandingan ini. Selama pertandingan boleh dibilang Messi tidak pernah mendapat peluang emas yang bisa menghasilkan gol.
- Iniesta bermain buruk, dan sering melakukan kesalahan umpan yang menghasilkan serangan balik yang membahayakan pertahanan Barcelona. Iniesta pun akhirnya diganti oleh Pedro di babak kedua demi meningkatkan serangan, meski sudah ada Messi, Neymar dan Sanchez di depan.
- Xavi sebagai pengatur serangan tidak mampu memberikan umpan maut terobosan yang mengoyak rapatnya lini pertahanan Athletico Madrid. Umpan lambung ke kotak pinalti lawan lebih sering dilakukan oleh Alves.
- Gelandang Barcelona yang awalnya di tempati oleh Busquet, Xavi, Fabregas dan Iniesta menyebabkan kekosongan penyerang di sayap kanan, karena Neymar lebih sering beroperasi di sayap kiri. Alves didorong naik turun mengisi posisi bek dan penyerang sayap kanan, tapi aksinya tidak mampu melewati pemain belakang Athletico Madrid.
- Athletico Madrid bermain dengan semangat juang yang tinggi, apalagi setelah berhasil mencetak gol cepat di babak pertama tadi. Semua pemainnya rajin berlari dan mengejar bola yang dikuasai pemain lawan, atau tidak memberikan kesempatan pemain Barcelona berkreasi.
- Hanya 15 menit awal babak kedua saja pemain Barcelona dibiarkan mengurung lini pertahanannya. Setelah kreasi pemain Barcelona tidak membahayakan, pemain Athletico Madrid kembali bermain seperti semula.
Secara keseluruhan kekalahan Barcelona disebabkan Atheltico Madrid bermain bagus, memiliki semangat juang, cepat dan kompak sebagai tim, didukung penonton yang memberi semangat lebih, pelatih yang memiliki strategi dan taktik yang jitu yang mampu meredam tiki taka Barcelona dan hasrat yang tinggi untuk lolos ke babak selanjutnya. Jika Athletico Madrid terus bermain seperti ini, satu tiket babak final miliknya asal jangan bertemu Bayern Muenchen, tapi Chelsea di babak semifinal nanti.
Barcelona menuai kekisruhan yang terjadi di musim ini. Mulai dari pergantian pelatih, masalah transfer Neymar, pengunduran diri presidennya, pernyataan pensiun kapten Puyol, kepindahan Victor Valdes hingga sejumlah pemain inti yang cedera pada pertandingan ini, tapi itu bukan alasan.
Athletico Madrid memang bermain bagus pada dua pertandingan babak perempat final Liga Champions 2013-14 yang membuat Barcelona Merana dan Terhina.
Salam bola itu bundar, bukan peang.
*****
sumber gambar: fcbarcelona.com